Total Tayangan Halaman

Jesus Jalan Keselamatan

Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku

Dame Sian Tuhan

Marsipature Rohana Be Ma

Rabu, 23 April 2025

MEMBERI DENGAN TULUS - Kue Terakhir: Saat Memberi Lebih Penting dari Menerima



Pembuka

Di sebuah desa kecil yang jauh dari kota, hiduplah seorang ibu muda bersama anak laki-lakinya yang berusia 8 tahun. Mereka tinggal di sebuah rumah kayu sederhana, beratap seng, tanpa listrik, dan hanya dengan satu meja tua sebagai pusat aktivitas mereka.

Musim hujan datang, dan penghasilan dari menjahit pun sepi. Di dapur, hanya tersisa satu bahan: sepotong kecil kue jagung — sisa dari bahan terakhir yang sempat ibu itu olah malam sebelumnya.

Cerita Inti

Pagi itu, si ibu duduk termenung. Ia belum makan sejak kemarin sore. Perutnya lapar, tapi pikirannya lebih sibuk memikirkan anaknya yang sebentar lagi pulang sekolah. Dia tahu, anak itu pasti datang dengan kaki kotor, seragam basah karena hujan, dan perut kosong.

Tak lama, suara langkah kecil terdengar dari luar.
Bu! Aku pulang!”
Anaknya masuk dengan wajah lelah, namun tetap membawa senyum.

Melihat kue di meja, mata anak itu berbinar. Tapi dia ragu.

Itu buat Ibu, ya?” tanyanya pelan.
Si ibu tersenyum lembut. “Enggak, itu buat kamu.”

Tapi Ibu belum makan…”
Nggak apa-apa. Ibu senang lihat kamu kenyang.”

Anak itu diam sejenak. Lalu dia membagi dua kue itu — pelan, hati-hati — dan menyodorkan separuhnya ke ibunya.

Kalau Ibu senang lihat aku kenyang, aku juga senang lihat Ibu makan…

Air mata ibu itu menetes. Dalam keheningan yang penuh cinta, mereka pun makan bersama — bukan dalam kelimpahan, tapi dalam kasih yang tulus.
Aplikasi Rohani:

Saudaraku, dalam dunia yang penuh perhitungan ini, kadang kita lupa bahwa nilai sejati dari pemberian bukan terletak pada jumlah, tapi pada hati yang memberi.

Ibu itu mungkin tidak memberi dengan limpahnya materi,
tapi dia memberi dengan seluruh kasih dan ketulusannya.

Begitu juga anak itu — dia tidak kaya, 
tapi dia memberi karena hatinya penuh kasih.

2 komentar:

  1. Thanks Pak Pendeta

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sudah berkunjung, kiranya tulisan ini dan tulisan lainnya yang ada di blog ini dapat bermanfaat fan menjadi berkat. GBU

      Hapus