Total Tayangan Halaman

Jesus Jalan Keselamatan

Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku

Lam_Mar Sihaholongan

Marsipature Rohana Be Ma

Senin, 02 Januari 2012

Pengantar PL 2

Kitab-kitab sejarah
·      Martin Noth, 1943, guru besar PL, di Universitas Bonn, Ulangan – 2 Raja-raja, sebuah karya yang disatukan yang sebagian besarnya ditulis pada masa pembuangan
“Sejarah Deuteronomis”
Ia berpendapat bahwa kitab-kitab sejarah dirancang untuk menunjukkan bagaimana teologi Ulangan tercermin dalam sejarah Israel.
Teori ini masih menyediakan kerangka bagi sebagian terbesar penelitian yang berkaitan dengan kitab-kitab sejara diterima secara luas.
Ket: yang diterima secara luas adalah ide teologinya.

·      Kapan disatukan? Akhir abad 8 – masa Hizkia -, menjelang akhir abad 7 – Pembaruan Yosia -, sekitar 550 sm – Bagian-bagian tertentu ditambahkan pada masa pembuangan.

Sejarah Deuteronomis. Ciri-ciri ....
·      Memiliki perspektif yang sama dengan kitab Ulangan, mengenai sejarah dan teologi.
ü  Sejarah dipahami dari kesetiaan kepada perjanjian (28)
ü  Ketidaktaatan “Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.” Hakim-hakim “Hidup menurut tingkah laku Yerobeam” (Sebagai tuduhan yang umum untuk raja-raja kerajaan Utara, dalam 2 Raja-raja.
·      Penulisan sejarah disebabkan oleh hal-hal teologis (maksudnya bangsa Israel dimulai dari Allah. Hal-hal yang terjadi itu karena karya Allah. Sejarah ini dimulai dengan pemilihan Abraham)
·      Tujuan dari sastra sejarah di Alkitab, untuk menunjukkan cara-cara yang dipakai Tuhan untuk bertindak dalam sejarah guna menggenapi janji-janji perjanjian-Nya dan untuk melaksanakan agenda-Nya àBersifat didaktik.
·      Untuk menyampaikan instruksi tentang dan pengetahuan tentang Allah. (Apa yang harus kita lakukan atau perbuat, itulah yang disebut instruksi).



YOSUA - JOSHUA

Judul, Ibr.׳הושע  Yehoshua at Joshua “Tuhan = Penyelamat; Pembebas.” LXX, Ιησους, Iesous, (Kis 7:45; Ibr 4:8)

Penulis                 :    Yosua (Bil 13:16)
-            Dia seorang saksi: 18:9; 24:26
-            Seorang yang suka berkomunikasi dengan Allah: Kel 33:11; 1:1 bnd. 3:7; 4:2; 5:2,9,13; 6:2; 7:10; 8:1; 10:8; 11:6; 13:1-2; 20:1; 24:2.
-            Seorang yang memiliki kualifikasi terbaik untuk menguraikan dan menghubungkan semua kejadian dalam buku ini, 5:6
-            Dia mengikuti tuan dan pendahulunya, Musa sampai mati: 34:5-9; ulangan 31
-            Panglima perang melawan Amalek, Kel 17:8-16
-            Menyertai Musa naik ke gunung Sinai ketika Allah memberikan kesepuluh hukum, Kel 24:12-18
-            Salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan, dengan gigih menolak laporan ketidak percayaan sepuluh mata-mata yang lain
-            Seorang beriman, bervisi, memiliki kebenaran, setia, taat dan sungguh-sungguh, tekun beroa, dan mengabdi kepada Allah dan Firman-Nya.
-            Orang yang penuh Roh (Bil 27:18; Band. Ul 34:9)

Tema                    :    Kemenangan Iman. Mengapa disebut kemenangan Iman?
v  Memasuki Kanaan (1-5)
Ø  Yosua menerima tugas à Jaminan Iman (1)
Ø  Menyiasati Yerikho àKewaspadaan iman (2)
Ø  Menyeberangi Yordan à Krisis Iman (3)
Ø  Mendirikan peringatan à Kasaksian Iman (4)
Ø  Menduduki Gilgal à Penggembelengan iman (5)
                          
v  Menaklukkan Kanaan(6-12)
Ø  Kejatuhan Yerikho à Iman yang menang (6)
Ø  Dosa Akhan à Iman yang tak berdaya (7)
Ø  Penumpasan kota Ai à Iman yang diperkuat (8)
Ø  Penipuan orang Gibeon à Iman yang terancam (9)
Ø  Kekalahan raja-raja à Iman yang jaya (10-12)

v  Menduduki Kanaan (13-24)
Ø  Pembagian Kanaan à Iman mendapat pahala (13-19)
Ø  Kota-kota perlindungan à Iman dilindungi (20)
Ø  Kota-kota bagian suku Lewi à Iman dipelihara (21)
Ø  Mezbah kesaksian à Iman yang mempersatukan (22)
Ø  Pelayanan terakhir Yosua à Iman maju terus (23,24)

Pikiran Kunci      :    Kepemilikan
Tahun penulisan  :    Sekitar 1425 sm
Ayat Kunci          :    1:3 à Dihafal
Jumlah Pasal        :    24 Pasal

Latar Belakang

1.    Melanjutkan pelayanan Musa setelah meninggal, 34:5,9 “... sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya, sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.”
(Melanjutkan kitab Ulangan)
2.    Kisah penggenapan janji Allah kepada Umat-Nya, 21:43

Tujuan

Untuk menyampaikan bagaimana Allah memelihara perjanjian-Nya, dengan membawa Israel masuk ke negeri yang dijanjikan kepada Abraham. Peran dan kesetiaan Allah terhadap janji-Nya (yang mengikat janji bukan manusia tetapi Allah yang mengikat perjanjian-Nya kepada manusia. ... Tuhan memberikan negeri itu ....


Ciri-Ciri Khas

(1)   Kitab sejarah PL pertama yang melukiskan sejarah Israel sebagai bangsa di Palestina.

(2)   Memberikan pengetahuan banyak tentang kehebatan hidup Yosua selaku pilihan Allah untuk menyelesaikan tugas Musa; tugasnya ialah menegakkan Israel sebagai umat perjanjian di tanah perjanjian.

(3)   Mencatat banyak sekali mujizat ilahi demi Israel, dua yang paling menakjubkan ialah kejatuhan Yerikho (pasal 6; Yos 6:1-27) dan perpanjangan waktu siang hari pada saat pertempuran di Gibeon (pasal 10; Yos 10:1-43).

(4)   Kitab PL terkemuka yang menggambarkan konsep "perang suci" sebagai suatu tugas khusus dan terbatas yang ditetapkan Allah di dalam konteks sejarah keselamatan.

(5)   Kitab ini menekankan tiga kebenaran akbar mengenai hubungan Allah dengan umat perjanjian-Nya:

    (a) kesetiaan-Nya,

    (b) kekudusan-Nya, dan

    (c) keselamatan-Nya.

(6)   Menekankan pentingnya mempertahankan warisan tindakan-tindakan penyelamatan Allah demi umat-Nya dan pentingnya melestarikan warisan tersebut dari angkatan ke angkatan.

(7)   Kisah panjang dalam kitab ini mengenai pelanggaran Akhan dan hukumannya (pasal 7; Yos 7:1-26), bersama dengan berbagai nasihat, peringatan, dan hukuman lainnya, menekankan pentingnya takut akan Tuhan di dalam hati umat Allah.

Keterangan:
Keselamatan adalah hidup bersama dengan Tuhan

Mengenai
Ringkasan dan Ajaran
Baca
Denis Green Hal. 78-80

Kanaan ... Perlambangan

ü  Apakah Kanaan = Yerusalem Sorgawi???
Realnya
ü  Suatu tempat kemenangan melalui peperangan àJadi, tidak sama dengan Yerusalem sorgawi yang diterima karena anugerah
ü  Kedudukan orang percaya dan yang dimiliki dalam Kristus di dunia ini, selagi di dunia ini. Band. Ibr 4:8-11,3 àKanaan untuk orang kristen sekarang adalah dimana kita berada dalam suasana hadirat Tuhan
ü  Persekutuan dengan Kristus dalam kematian-Nya, yang menyebabkan kita sungguh-sungguh diasingkan bagi Dia, dan mengenal ‘penuh berkat Kristus’, Band. Ro 15:29
ü  Pengalaman hidup orang percaya

Hubungan dengan PB

Nama Yosua (Ibr. _Yehoshua_ atau _Yeshua_) adalah nama Ibrani yang sepadan dengan "Yesus" dalam PB (lihat cat. --> \\"Yos 1:1"\\). [atau ref.      Yos 1:1] Di dalam peranan menuntun Israel memasuki tanah perjanjian, Yosua menjadi lambang PL dari Yesus yang berperanan untuk "membawa banyak orang kepada kemuliaan" (Ibr 2:10; Ibr 4:1-13 bd.2Kor 2:14). Juga, sebagaimana Yosua yang pertama menggunakan pedang hukuman Allah yang dahsyat dalam penaklukan, demikian pula Yosua kedua akan menggunakannya dalam penaklukan atas bangsa-bangsa pada akhir sejarah (Wahy 19:11-16).

Penerapan

1.        Mengajarkan tentang Allah yang setia dalam memenuhi janji-Nya
2.        Dosa sekecil apapun akan mendatangkan murka dan penghukuman Allah, bila tidak diakui dan mohon pengampunan-Nya
3.        Hidup beriman, hidup yang dituntut Allah dari umat-Nya.

Kesimpulan

Tuhan menunjukan kesetiaan-Nya terhadap umat-Nya.

Diskusi Kelompok

·      Dalam Yosua 7, akibat dosa Akhan, menimpa seluruh Israel, ketika mereka kalah melawan Ai, 36 menjadi korban; kemudian hukuman jatuh kepada keluarga Akhan yang kesemuanya mati dilempari batu. Band. Bil 16:27-33.
·      Bukankah ini sangat tidak adil? Bukankah satu orang yang bersalah? Mengapa orang yang tidak berdosa harus ikut menerima hukuman? (Band. Ul 24:16; Kel 20:5-6).
Jawab
Allah tidak mungkin tidak adil sebab Allah memang adil. Dalam hal ini keadilan Allah terletak pada penghukuman itu. Hal ini menunjukan Allah konsisten dengan hukum-Nya dan keadilan-Nya menjadi semakin nyata. Namun, mengenai orang yang tidak berdosa turut dihukum seakan-akan Allah tidak adil. Allah sudah memberikan hukum-Nya sebelumnya. Jadi, letak keadilan ada ada disitu. Karena Allah sudah memberikan hukumnya danAkhan tentunya sudah mendengarnya dan hukum harus berjalan.



ü  Judul : Ibr. שפמים, , im; Greek Κριται, Kritai, > Judges
-       Gelar yang diberikan kepada pemimpin-pemimpin yang diangkat Tuhan untuk memerintah, meluputkan dari musuh-musuh dan menghakimi bangsa israel. Catatan: Ini merupakan tiga fungsi yang harus dipahami oleh hakim pada zaman itu.
-       Hakim-hakim, “pelepas” atau “orang yang membawa keadilan”.
-       Hakim-hakim berisi tentang sejarah Israel selama dipimpin oleh hakim-hakim.
ü  -    Nama kitab ini berasal dari tokoh-tokoh yang dibangkitkan Allah untuk memimpin dan membebaskan Israel setelah mereka mundur dan ditindas oleh bangsa-bangsa tetangga.
-       Para hakim (13) berasal dari berbagai suku dan berfungsi sebagai panglima perang dan pemimpin masyarakat. Ada hakim yang memiliki pengaruh terbatas pada sukunya sendiri, dan beberapa sampai kepada bangsa.
-       Berisi sejarah Israel di Kanaan selama 350 tahun (antara zaman Yosua dan zaman raja-raja), setelah memasuki dan mendudukinya.
-       Melalui hakim-hakim, Tuhan bermaksud memelihara pengertian, bahwa iman akan Tuhan Allah yang benar, adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh kemenangan dan kesejahteraan.
ü  Penulis            : Tidak diketahui secara pasti
-       Tradisi Yahudi, para sarjana mengatakan bahwa penulis kitab ini adalah Samuel.
ü  Tidak ada bukti yang mendukung
ü  18:30 (beratus-ratus tahun setelah Samuel ...)
-       Indikasi Samuel, sesudah pemerintahan Saul, 17:6; 18:1; 19:1; 21:25; sebelum Daud menjadi raja (1 Taw 11:5), dengan memakai dokumen-dokumen peristiwa yang terjadi pada waktu itu.
ü Tema                           :    Gagal Akibat Kompromi
     Mengapa kitab ini diberi tema gagal akibat kompromi?
-            Pasal 1, 9½ suku yang menduduki Kanaan tidak membinasakan dan mengusir bangsa-bangsa Kanaan, seperti yang diperintahkan Tuhan. Sedang 2½ suku lagi (Ruben, Gad, dan ½ suku Manasye) sudah lebih dahulu kompromi
-            Pasal 2 dan 3, Kanaan tidak dikalahkan seluruhnya, yang berakibat Israel mengadakan perjanjian dengan mereka (2:2; 2:13; 3:6)
2 Kor 6:17-18
ü Pikiran kunci               :    Kegagalan
ü Tahun penulisan          :    Sekitar 1400 sm
ü Ayat Kunci                 :    21:25
ü Jumlah pasal               :    21
ü Kristus digambarkan  :    Utusan Allah

Ciri-Ciri Khas

(1)   Mencatat peristiwa-peristiwa sejarah Israel yang bergolak di antara penaklukan Palestina dan permulaan zaman kerajaan.
(2)   Tiga kebenaran sederhana namun mendalam:
(a)   Menjadi umat Allah berarti bahwa Allah harus menjadi Raja dan Tuhan umat-Nya;
(b)   Dosa selalu menghancurkan umat Allah; dan
(c)   Ketika umat Allah merendahkan diri mereka, berdoa, dan berbalik dari cara hidup mereka yang jahat, Dia akan mendengar dari sorga dan memulihkan negeri mereka (bd. 2Taw 7:14).

(3)   Menekankan, ketika kali Israel kehilangan identitas sebagai-Nya, mereka berulang-ulang terjerumus ke dalam lingkaran kekacauan rohani, moral, dan sosial dengan akibat "setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri" ; bd.  Hak 17:6).
(4)   Menyatakan pola yang berulang kali terjadi dalam sejarah umat Allah:
(a)   Jika umat Allah tidak mempersembahkan seluruh hati mereka kepada-Nya dalam kasih ketaatan dan kewaspadaan rohani yang tekun, hati mereka menjadi keras dan tidak peka terhadap Allah, mengarah kepada kemunduran dan akhirnya kemurtadan;
(b)   Allah panjang sabar dan ketika umat-Nya berseru dalam pertobatan, Ia bermurah hati untuk memulihkan dengan membangkitkan orang-orang yang diurapi dan dikuasai Roh Kudus untuk membebaskan mereka dari hukuman dosa yang menindas;
(c)   Pemimpin yang diurapi yang dipakai Allah untuk membebaskan umat-Nya sering kali menjadi rusak sendiri karena kekurangan hal  mendasar dalam kerendahan hati, watak, atau kebenaran.
(5)   Keenam siklus utama dalam kitab ini yang meliputi kemurtadan, penindasan, penderitaan, dan pembebasan semua bermula dari; "orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan" (Hak 2:11; Hak 3:7).
(6)   Menyatakan bahwa Allah memakai bangsa-bangsa asing yang lebih jahat daripada umat-Nya sendiri untuk menghukum umat-Nya itu karena dosa-dosa mereka dan menuntun mereka kepada pertobatan dan kebangunan rohani. Hanya campur tangan Allah inilah yang melindungi bangsa Israel sehingga tidak ditelan seluruhnya oleh penyembahan berhala di sekitar mereka.

Siklus Kehidupan Bangsa Israel “ Hakim-Hakim”





No
Masalah
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Keenam
1
Berdosa
3:7-11
3:12-30
4:1-5:31
6:1-8:35
10:6-12:7
13:1-16:31
2
Sengsara
3:8
3:12




3
Berdoa
3:9





4
Selamat
3:10-11






                                                              Latar Belakang                

·           Kronologi; peristiwa Hakim-hakim diperkirakan abad 14 s/d 11, − Ketika Israel masih merupakan perserikatan suku-suku – yang disebut para arkeolog sebagai zaman besi I (Bnd. 11:26) menegaskan, tanpa dapat dibantah lagi, bahwa pada zaman Yefta, Israel sudah berada di negeri itu selama 300 tahun (1 Raj 6:1).
·           Hakim-hakim adalah rangkaian sejarah antara zaman Yosua dengan zaman raja-raja Israel.
·           Budaya; Kanaan, bukan negara yang bersatu, melainkan banyak kota otonom atau negara kota dengan pemerintahan yang terpisah-pisah. Terkadang sejumlah negara-kota bergabung dalam satu persekutuan yang tidak mengikat, tetapi lebih sering bersekutu dengan kekuatan-kekuatan utama, khususnya Mesir, yang kerap kali menguasai wilayah mereka.

Tujuan

·           Menyelidiki apa yang terjadi secara teologis selama bertahun-tahun antara Yosua dan Daud. Bagaimana Allah bekerja diantara perjanjian-perjanjian ini dan mengapa Israel tidak menikmati berkat-berkat perjanjian.
·           Dari segi sejarah, Hakim-hakim memberikan catatan utama sejarah Israel di tanah perjanjian sejak kematian Yosua hingga masa Samuel
·           Untuk mencatata kesetiaan Tuhan yang terus-menerus dalam menepati janji-Nya dan memelihara umat-Nya supaya dapat melayani Dia kelak
·           Bukan saja memberi peringatan kepada generasi-generasi selanjutnya, bahwa kemunduran rohani menyebabkan kemerosotan moral dan kekalahan, melainkan juga mencatat kesetiaan Tuhan yang terus-menerus dalam menepati janji-Nya dan memelihara umat-Nya supaya dapat melayani Dia kelak.
·           Dari segi teologi, mengungkapkan kemerosotan rohani dan moral dari suku-suku Israel setelah menetap di negeri itu, serta menunjukkan dengan jelas dampak-dampak merugikan yang senantiasa terjadi apabila Israel melupakan perjanjian dengan Allah dengan mengikuti berhala dan dosa.

                   RINGKASAN DAN AJARAN  BACA DENIS GREEN
                                                                    HALAMAN 82-84

Hubungan dengan PB

·           Roh Kudus mengurapi dalam pelayanan (3:10; Band. 6:34; 11:29; 14:6,19; 15:14) àPermulaan pelayaan Yesus, Roh Kudus turun ke atas-Nya (Mat 3:16; Luk 3:21-22) à Murid-murid-Nya menantikan Roh Kudus, Kis 1:4-5
-            Alasan: Menerima kuasa ... (Kis 1:8; Band. Hak 3:10)
-            Di bawah kedua perjanjian, cara Allah untuk mengalahkan musuh dan memajukan kerajaan-Nya ialah dengan memakai daya, kekuatan, dan kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui bejana-bejana manusiawi yang berserah dan taat kepada-Nya.
Kesimpulan

Manusia memiliki kecenderungan untuk menjauh atau meninggalkan Allah. Kasih karunia Allah senantiasa mengejar dan mencari untuk memulihkan mereka yang berpaling.
Catatan-Catatan

·           Cerita yang tertera dalam kitab ini adalah sejarah yang benar-benar terjadi, tetapi sejarah itu tidaklah tersusun menurut metode ilmu pengetahuan modern (teliti, menurut urutan tahun)
·           Peristiwa-peristiwa yang dicatat menurut kepentingan rohaninya, bukan menurut urutan tahunnya, sehingga yang terdapat dalam kitab ini ialah suatu himpunan cerita yang dipilih berdasarkan ciri-ciri yang sehubungan dengan pola asasi kitab ini (Mis. Gideon, Debora, diuraikan panjang lebar, sedangkan yang lain, memerintah jangka waktu yang panjang tetapi diabaikan).


RUT – RUTH

Ø  Judul: Ibr. ךיּםRūth; Greek, ‘ρο θ, Rho th’ (Companion: kawan; Sobat; teman. – band. kel 11:2 – friendship: persahabatan; pertemanan).
·       Dalam septuaginta (kitab PL yang diterjemahkan dalam bahasa Yunani) dan Vulgata (dalam bahasa Latin), orang Yahudi menempatkan kitab ini dalam kelompok ketiga dari Kanon, yaitu tulisan-tulisan, akibatnya, kitab ini tidak dianggap sebagai bagian dari sejarah Deuteronomis
·       Menceritakan kesetiaan seorang janda muda berkebangsaan Moab kepada ibu mertuanya, seorang janda berkebangsaan Israel.
·       Susunan, corak maupun lukisan wataknya membuat Kitab Rut menjadi sebuah karya seni-sastra. Orang terkadang menyebutnya sebagai sebuah “Novel”.
Ø  Penulis: Tidak diketahui (unknown who)
·      Penulis tidak disebutkan dalam kitab ini.
·      Tradisi Yahudi menyebutkan Samuel sebagai penulisnya
·      Menurut Rut 1:1, peristiwa terjadi pada periode hakim-hakim, dan 4:17-22, menunjukkan pada Daud, (jarak antara pemerintahan Daud sampai dengan Hakim-Hakim, ± 100-150 tahun). Pada masa Daud adalah masa emas kesusteraan dalam sejarah Israel. Daud adalah seorang pujangga, dan punya pertalian darah dengan Rut.
Ø  Tema : Kasih yang Menebus (Kasih Ilahi, Kasih seorang Mertua)
·      Mengapa disebut kasih yang menebus ?
§  Pasal 1, keputusan kasih (8-9)
§  Pasal 2, sambutan kasih
§  Pasal 3, permintaan kasih (10-13; Ul 26:5-6)
Ø  Pasal 4, pahala kasih (6,15)
Ø  Pikiran kunci : Keluarga/Kerabat
Ø  Tahun Penulisan : . . . (tidak dapat dipastikan dengan jelas)
Ø  Ayat kunci:  4:14
Ø  Jumlah pasal : 4
Ø  Kristus digambarkan : Penebus (manusia)
Latar Belakang
·           Historis, Moab menindas Israel pada bagian awal kitab ini dan kemudian diusir oleh Ehud (Hak. 3). Berdasarkan silsilah pada pasal 4, peristiwa ini terjadi akhir abad ke 12 SM. Moab adalah keturunan Lot, keponakan Abraham (kej 19:37)
·           Secara Geografis, latar belakang 18 ayat pertama kitab ini di tanah Moab (di sebelah Timur Laut Mati). Selebihnya terjadi dekat atau di Betlehem di Yehuda.
·           Secara Liturgis, kitab ini dibacakan di depan umum pada hari raya Yahudi – drama inti kitab ini terjadi pada waktu panen – Hari Raya Panen ( Pentakosta ).
·           Kitab ini ditulis dengan latar belakang gelap dari ketidaksetiaan dan kemurtadan Israel sepanjang masa hakim-hakim.

Tujuan

·           Mencatat dan Menjelaskan pemeliharaan Allah bagi mereka yang percaya kepada-Nya, sekalipun mereka dari bangsa dan kedudukan sosial manapun.
·           Menceritakan bagaimana melalui keteladanan seorang yang mentaati hukum Allah dengan benar, seorang perempuan Moab menjadi percaya, bahkan menjadi buyut Daud.
·           Untuk melestarikan sebuah kisah dari zaman hakim-hakim mengenai sebuah keluarga saleh yang setia dalam penderitaan dan sangat kontras dengan kemerosotan rohani dan moral di Israel pada masa itu.
Ciri-Ciri Khas
1.        Dalam Alkitab hanya ada 2 kitab yang diberi judul nama wanita... ciri keduanya bertentangan... (Ruth adalah seorang yang bukan dari umat pilihan – Israel, menikahi seorang yang beriman dengan Tuhan, sedangkan Ester, yang berasa dari umat pilihan, menikahi seorang yang bukan umat pilihan Allah).
2.        Kitab Rut adalah kisah cinta. Cinta seorang menantu terhadap ibu mertuanya. Salah satu tujuannya ialah mengabadikan kemuliaan cinta, bahwa cinta dapat mengatasi segala macam pemisahan dan prasangka.
3.        Pandangannya yang universal – sangat luas – dan tidak membeda-bedakan bangsa.
4.        Menguraikan sukacita dan kesusahan sebuah keluarga yang saleh di Betlehem selama masa yang kacau-balau
5.        Menunjukkan, bahwa rencana penebusan Allah mencakup orang bukan Israel pada masa PL.
6.        Penebus – kerabat oleh Boas. Menjelaskan lambang PL mengenai pelayanan Yesus yang menebus manusia.
7.        Pernyataan Rut kepada Naomi ketika masih di Moab sebagai ayat paling terkenal, 1:16.
8.        Memberikan gambaran hidup yg realistis dan menjelaskan bagaimana iman dan kesetiaan kepada Allah, dapat mengubah tragedi menjadi kemenangan dan kekalahan menjadi penebusan.

Hubungan dengan PB

·           Kesengsaraan umat-Nya dapat dipakai Allah untuk memajukan maksud-maksud penebusan-Nya (bd. Fil 1:12)
·           Keberadaan Rut dalam penebusan menyatakan bahwa keikutsertaan dalam Kerajaan Allah bukanlah karena keturunan, tetapi karena menyesuaikan kehidupan dengan kehendak Allah (Rom 1:5; bd. Rm 16:26)
·           Kedudukan Rut dalam daftar keturunan Daud dan Yesus (Mat 1:5) menandakan bahwa semua bangsa akan diwakili dalam kerajaan “Putera Daud” (wah 5:9; 7:9)
·           Boas sebagai penebus-kerabat, lambang dari Penebus agung, Yesus Kristus (Mat 20:28; lih. Rut 4:10).

Penerapan

·           Mengajarkan bahwa Allah yang setia, selalu memperhatikan dan memelihara kehidupan anak-anak-Nya.
·           Mengajarkan, bahwa Allah sejak dahulu telah merencanakan keselamatan kepada bangsa kafir  (ingat: Rut sebenarnya orang kafir/Moab).

Kesimpulan
·           Sukacita yang sesungguhnya hanya datang melalui penebusan dan persatuan
·           Kehidupan yang penuh kasih akan menghasilkan kasih
Ringkasan dan Ajaran
Denis Green, Hal. 85-86


Catatan-Catatan
·           Secara teologis: Tuhan membimbing setiap orang yang percaya pada-Nya (2:12). Setiap orang yang percaya, itu karna Tuhan. – lihat perbedaan Ruth dan Orpa, ketika diperhadapkan dengan pilihan yang sama.
·           Ul 25:5-10 perkawinan kerabat/anggan
·           גּאל G ’al > gaw-al’ : ‘penebus’ – bukan Kristus (Im 25; Bil 35; Ul 19, 25), -- sanak yang paling dekat --. Tiga kewajiban yang berhubungan
o    .... Harus menebus saudara dan pusaka saudaranya menurut kesanggupan, jika saudaranya itu terpaksa menjadi hamba atau menjual pusakanya akibat kemiskinan.
o    ....  Harus melakukan pembalasan jika saudaranya mati terbunuh.
o    .... Harus membangkitkan keturunan bagi saudarannya, jika saudaranya itu mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki.
§  Penjelasan
1.        Betlehem    :    rumah roti
2.        Elimelekh   :    Allahku adalah Raja
3.        Naomi        :    sukacita, bahagia, dberkati > kosong, pahit.
4.        Mahlon       :    gemar atau nyanyian
5.        Kilyon        :    perhiasan atau kesempurnaan


Perenungan
1.        Apakah Elimelekh dan keluarganya adalah sungguh-sungguh takut Tuhan? Sehingga mereka harus meninggalkan Betlehem? (1:1; Im 26; 2 Kor. 6:17-18)
2.        Apakah batasan seorang kristen mencintai tanah airnya? Kalau ada masalah, hengkang keluar negeri? (Ul 7:3).

I SAMUEL

Judul: שמואּל, shem l; Greek: Σαμουήλ  Samouel. (nama Allah atau “namanya Allah”)

Pengantar:
Dalam PL Ibrani,  1 dan  2 samuel, 1 dan  2 raja-raja, dan 1 dan  2 Tawarikh, pada mulanya masing-masing satu kitab. Pembagian ini berlangsung, sejak LXX, sekitar abad ke-3 SM.
LXX , 1,2 Samuel, 1,2 Raja-raja à 1-4 kerajaan-kerajaan.
Kerajaan-kerajaan  yang dimaksud adalah kerajaan-kerajaan selatan (Yehuda), utara (Israel).  Ke-2 kitab (1 dan 2 Samuel) diberi nama menurut nabi Samuel itu sendiri. Berisi sejarah Israel dalam masa peralihan di zaman hakim-hakim kepada zaman raja-raja. Perubahan kehidupan nasional di Israel khususnya berkisar pada tiga orang: Nabi Samuel, Raja Saul, dan Raja Daud.

Pengalaman-pengalaman Daud di masa mudanya sebelum Ia menjabat menjadi raja, terjalin erat dengan kisah Samuel dan Saul..

Penulis: Tidak diketahui dengan pasti
Ø  Karena sebagian 1 samuel dan seluruh 2 samuel berlangsung setelah kematiannya.
Ø  Samuel (band. 1 Sam 10:24-25)
Ø  Samuel, salah satu penulis penyumbang (band. 10:25). Karya terakhir ditulis oleh seorang sejarahwan atau nabi (?) yang memakai beberapa sumber, termasuk catatan-catatan Samuel (bd. 2Sam 1:18; 1Taw 27:24; 1Taw 29:29); identitas sejarahwan terilham ini tidak kita kenal. 
Ø  Kemungkinan besar kitab ini diselesaikan tidak lama sesudah tahun 930 SM, karena 1 Samuel tampaknya menunjuk kepada pecahnya kerajaan (1Sam 27:6) dan 2 Samuel berakhir dengan hari-hari terakhir Daud.
Ø  Gad atau Natan
Tema: Kerajaan Teokratis
Pikiran Kunci: Kingdom (kerajaan)
Tahun penulisan: Akhir abad ke-10 SM
Ayat kunci: 1 samuel 10:25
Jumlah pasal: 31
Kristus digambarkan sebagai: Seed of David  (benih Daud)

Latar Belakang

Meliputi 3 peralihan utama dalam kepemimpinan nasional: dari Eli ke Samuel, dari Samuel ke Saul dan dari Saul ke Daud.
Meliputi hampir seratus tahun sejarah Israel -- dari kelahiran Samuel hingga wafatnya Saul (sekitar 1105-1010 SM) -- dan merupakan mata rantai sejarah yang utama di antara masa para hakim dengan raja Israel yang pertama.
Sumber-sumber untuk periode sejarah ini sangat jarang. Baik posisi Mesir maupun posisi Mesopotamia tidak memungkinkan mereka memperhatikan negeri-negeri yang berada jauh di luar perbatasan mereka sehingga bangsa-bangsa kecil dari Siro-Palestina dibiarkan saling bercekcok. Ancaman terhadap Israel yang khususnya datang dari Filistin mengharuskan adanya kerja sama yang lebih besar di antara suku-suku Israel daripada yang sebelumnya. Hal ini secara langsung menyebabkan peralihan-peralihan kepada suatu bentuk pemerintahan kerajaan.


Tujuan
1.        Bersifat telogis, menceritakan sejarah penetapan perjanjian Daud. Penitikberatan dan akhir dalam perjanjian itu sendiri adalah pengembangan paham yang tepat mengenai otoritas Ilahi.
2.        Menunjukkan dengan jelas bahwa ketidaktaatan Saul dan pelanggarannya terhadap tuntutan-tuntutan teokratis jabatannya membuat Allah menolak dan  menggantikannya sebagai raja (1 sam 12-14).
3.        Memusatkan perhatian pada permulaan kerajaan Israel, dengan segala cita-cita dan kemampuannya (1 dan 2 Samuel).
4.        Menguraikan titik peralihan yang kritis dalam sejarah Israel dari kepemimpinan para hakim kepada pemerintahan seorang raja.
5.        Menyatakan ketegangan diantara pengharapan bangsa itu akan seorang raja (seorang pemimpin yang lalim “seperti pada segala bangsa2 lain” 8:5) dan pola teokratis Allah, dengan Allah sebagai raja mereka.
6.        Menunjukkan kepada pembaca bahwa Daud bukan seorang perebut takhta tetapi dengan seksama telah menjauhi tindakan apapun yang melawan seisi rumah Saul.
Hal ini untuk menjelaskan bahwa Allah yang menempatkan Daud di atas takhta. Namun, ini bukanlah usaha untuk menutupi kesalahan-kesalahan Daud.
7.        Untuk mengungkapan peristiwa-peristiwa sejarah bangsa Israel dari segi keagamaan yang sebenarnya, sehingga pembaca mengetahui mengapa terjadi perubahan bentuk pemerintahann, dan apa yang menyebabkan kegagalan Saul dalam hal mencapai kebesaran yang sesungguhnya.
Ciri-Ciri Khas
1.        Dengan jelas menyajikan standar-standar kudus Allah bagi kerajaan Israel.
Para raja Israel harus menjadi pemimpin yang tunduk kepada Allah selaku Raja yang sesungguhnya atas bangsa itu, menaati hukum-hukum-Nya & membiarkan dirinya dibimbing dan ditegur oleh penyataan-Nya melalui para nabi.
2.        Menekankan pentingnya doa dan kuasanya (1:10-28; 2:1-10; 7:5-10; 8:5-6; 9:15; 12:19-23), Firman Allah (1:23; 9:27; 15:1,10,23), dan Roh nubuat (2:27-36; 3:20; 10:6,10; 19:20-24; 28:6).
3.        Mencatat dasar bagi permulaan pentingnya jabatan nabi di Israel sebagai sederajat secara rohani dengan jabatan imam.
Kitab ini memuat beberapa rujukan pertama dalam PL kepada sekelompok nabi (10:5; 19:18-24)
4.        Berisi informasi biografis yang kaya dan wawasan mengenai 3 pemimpin penting Israel: Samuel (1-7), Saul (8-31), dan  Daud (16-31).
5.        Penuh dengan kisah-kisah Alkitab yang terkenal. Misalnya Allah berbicara kepada Samuel muda (3), Daud dan  Goliat (17), Daud & Yonatan (18-20), Iri hati dan ketakutan Saul akan Daud (18-30). Dan  Saul serta perempuan pemanggil arwah di EN-Dor (28).
6.        Merupakan sumber dari istilah-istilah yang seringkali di pakai.
Ikabod” à  “tanpa kemuliaan, “karena” telah lenyap kemuliaan dari Israel” (4:21);
Eben-Haezer” “batu pertolongan” karena “sampai disini Tuhan menolong kita” 7:12;
dan  “hidup raja!” 10:24
Merupakan kitab PL pertama yang memakai istilah “Tuhan semesta alam” (1:3)
Hubungan dengan PB
1.        Samuel (nabi dan imam, wakil Allah kepada Israel) à pelayanan Yesus (nabi & imam, wakil Allah kepada Israel).
2.        Daud (lambang PL & pendahulu raja Mesias Israel) à Yesus sebagai “anak Daud” (mat 1:1; 9:27; 21:9), “keturunan Daud” (Roma 1:3), dan “tunas, yaitu keturunan Daud” (Wahyu 22:16)
Penerapan
Ø  Prayer, the Dominating Element in the life of Samuel (doa menjadi unsur terpenting dalam kehidupan Samuel)
·            Dilahirkan sebagai jawaban doa, 1:10-28
·            Namanya berarti “Diminta dari Tuhan”, 1:20
·            Doanya membawa pembebasan di Mizpa, 7:2-13
·            Doanya, ketika bangsa Israel mendesak untuk mempunyai seorang raja, 8:21
·            Doanya yang tak henti-henti untuk umatnya, 12:23
Ø  Keberhasilan Samuel dalam pelayanan merupakan hasil dari kesetiaan pada panggilan, suka berdoa dan tidak kompromi dengan dosa.
Ø  Saul memulai pemeritahannya dengan rendah hati, sabar tetapi, diakhiri dengan  kesombongan dan menolak Firman Allah. Ini adalah penyebab kegagalannya.

Kesimpulan

Doa seharusnya memiliki tempat yang utama dalam hidup kita, supaya kuasa Allah nyata (bekerja) untuk dan melalui hidup kita.

Catatan – Cacatan

5 Penyimpangan Hukum Ilahi yang menyebabkan kesengsaraan.
1.        Poligami, 1:6
2.        Orang tua yang Memanjakan anaknya, 2:22-25; 8:1-5
3.        Mempercayakan diri pada Benda yang Suci, 4:3
4.        Ketidaksabaran, 13:8,9
5.        Ketaatan yang setengah-setengah, 15

Bahan Diskusi

Menurut pasal 28, siapakah yang datang menjumpai Saul melalui perempuan di En-Dor? Apakah roh Samuel atau roh iblis?
Jika Roh Samuel, berikanlah alasannya.
Jika Roh Setan, berikanlah alasannya.
Ulangan 18:11-12.


2 SAMUEL

Judul: שמואּל, shem l; Greek: Σαμουήλ  Samouel. (nama Allah atau “namanya Allah”)
Penulis: Tidak diketahui dengan pasti
Ø  Karena sebagian 1 samuel dan seluruh 2 samuel berlangsung setelah kematiannya.
Ø  Samuel (band. 1 Sam 10:24-25)
Ø  Samuel, salah satu penulis penyumbang (band. 10:25). Karya terakhir ditulis oleh seorang sejarahwan atau nabi (?) yang memakai beberapa sumber, termasuk catatan-catatan Samuel (bd. 2Sam 1:18; 1Taw 27:24; 1Taw 29:29); identitas sejarahwan terilham ini tidak kita kenal. 
Ø  Kemungkinan besar kitab ini diselesaikan tidak lama sesudah tahun 930 SM, karena 1 Samuel tampaknya menunjuk kepada pecahnya kerajaan (1Sam 27:6) dan 2 Samuel berakhir dengan hari-hari terakhir Daud.
Ø  Gad atau Natan
Tema : Masa pemerintahan Daud
Ayat kunci: 10:25
Jumlah pasal: 24

Pengantar :
Sambungan kitab 1 Samuel
Memuat sejarah pemerintahan raja Daud, mula-mula atas Yehuda, di Selatan Palestina (1-4), kemudian seluruh negeri temasuk Israel, di utara (5-24)
Menceritakan dengan jelas dan menarik bagaimana Daud berusaha memperluas dan  mengukuhkan kedudukannya. Ia harus berperang melawan musuh-musuhnya, baik di dalam maupun di luar negeri.
Daud digambarkan sebagai seorang yang beriman, taat & setia kepada Allah, juga sebagai orang yang mampu memperoleh kesetiaan rakyatnya. Tetapi ia digambarkan juga sebagai orang yang dapat bertindak kejam, dan tidak segan-segan melakukan dosa besar semata-mata untuk memenuhi keinginan dan cita-citanya.
Tetapi, ketika ia dihadapkan kepada dosa-dosanya oleh nabi Natan, Daud mengakui dosa2nya dan dengan rela menerima hukuman dari Allah (Inilah perbedaan Daud dengan Saul; Daud memiliki sikap kerendahan hati)                                
Hidup dan prestasi Daud sangat dikagumi oleh Israel. Di zaman-zaman kemudian, bilamana ada musibah nasional, dan rakyat merindukan seorang raja, maka yang diinginkan ialah seorang “putra Daud”. Artinya, seorang keturunan Daud yang bertindak seperti dia.


Latar Belakang

Terutama membahas raja Daud atau mencatat pemerintahan Daud yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).
Tujuan
·           Melanjutkan sejarah yang bersifat  nubuat dari sikap teokratis kerajaan Israel
·           Mengisahkan kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud, syarat-syarat perjanjian sebagaimana yang dikemukakan Musa dalam ktab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghaslkan berkat-berkat Allah.
Pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (ulangan 27:1-30:20)
Ciri-Ciri Khas
a.         Mencatat peristiwa penting pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik & agama.
b.        Titik pusat kitab ini (11) mencatat dosa Daud yang tragis, yang melibatkan Batsyeba & suamiinya Uria.
Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinahan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan degan diam2, dosa itu dihukum secara terang2an oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan daud (pribadi, keluarga, dan nasional)
c.         Menyatakan Satu Prinsip Kepemimpinan dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan di hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (band. Ul 28:1-31)
d.        12-21 yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu, yg menunjukan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
e.         Menyoroti pelajaran moral abadi: keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral.
Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dgn perzinahan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.

Ringkasan dan Ajaran
Denish Green, Hal 89-94

Hubungan dengan PB

Daud sebagai raja (1-10) à Kristus, Raja Mesias
Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus dan nubuat bahwa kerajaannya kerajaan kekal      à  "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus (bd. Yes 9:7; Mat21:9; 22:45; Luk 1:32-33).

Kesimpulan

Allah memilih Daud menjadi raja karena ketulusan hatinya kepada Allah.
Kejatuhan Daud mengajarkan: Allah mengampuni dosa orang yang mau bertobat, tetapi akibat dosa itu sendiri harus tetap diterima seseorang yang hidup di dunia ini.

Catatan2 singkat  periode kehidupan Daud

Pertama : Tahun-tahun awal pemerintahanya (1-9)
Kedua    :         Keberhasilan, kejatuhan, penghakiman ilahi (10-18)
Terakhir :         Tahun-tahun terakhir Daud (20-24).







1 RAJA-RAJA

Judul : מלכים, mel kh m; Βασιλείων, Basileio  à Kings
Penulis : Uncertain (tidak di ketahui)
a.         Penulis tidak diketahui dalam kitab ini.
b.        Tradisi yahudi, nabi Yeremia (band. 24:18 – 25:30 à Yeremia 52).
c.         Penyususn yg tdk dikenal (nabi/sejarawan), dgn mnggunakan 3 sumber:
·           Kitab riwayat salomo (11:41)
·           Kitab sejarah Israel (14:19)
·           Kitab sejarah raja-raja Yehuda (14-29).
Catatan: sumber-sumber tulis ini mungkin catatan yang dibuat oleh para nabi dan bukan dokumen negara yang resmi; mungkin juga penulis memeriksa tulisan nabi-nabi lain (Band. 1 Taw 29:29)... Gambaran tentang raja-raja Israel dan Yehuda.
d.        Sarjana2 alkitab mengajukan sumber lain:
-        Siklus pemberitaan nubuat oleh Elia dan Elisa (terdapat dalam 1 Raja-raja 17-19,21 dan 2 Raja-raja  1-13)
-        "Narasi suksesi" atau "sejarah keluarga Daud" (Narasi kereajaan kesatuan atas 2 Samuel 9-20  dengan 1 Raj 1-2 biasanya dihubungkan dengan 2 samuel).
Catatan, yang diduga sebagai catatan “Dinasti Ahab” (1 Rj 16 - 2 Rj 12)
e.         Sebuah sumber kenabian yang terpisah, yang berisi riwayat hidup nabi-nabi PL yg berhubungan dengan kerajaan Israel (antara lain Ahia, 1 Raj 11:29-33 dan 14:1-16, Mikha, 1 Raj 22:13-28, dan nabi-nabi tertentu yang namanya tidak disebutkan, 1 Raj 12-13 dan 20:35-43)
f.         Sumber Yesaya, karena Yes 36:1 - 39:8 hampir serupa dengan 2 Raj 18:13 - 20:19).
Tema                           :            Raja-raja Israel dan Yehuda
Pikiran kunci               :            Royalty (Raja, Keluarga raja)
Tahun penulisan          :            Sekitar 560 SM
a.         Menurut 2 Raj 25:27 pembebasan raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM). Oleh karena itu 1,2 Raja-raja secara lengkap mungkin ditulis sekitar 560-550 SM.
Ayat kunci                  :            2:12
Jumlah pasal               :            22
Kristus digambarkan :            King of Kings (Raja di atas segala Raja)

Pendahuluan

a.    Isi kedua kitab ini sesuai dengan namanya, menceritakan tentang kehidupan raja-raja Israel
b.    Merupakan lanjutan kitab samuel tentang sejarah pemerintahan raja-raja Israel. Sejarah dalam kitab  ini dapat dibagi menjadi 3 bagian:
-       Wafatnya Daud dan pengangkatan Salomo menjadi raja atas Israel dan Yehuda  menggantikan Daud.
-       Pemerintahan salomo dan hasil-hasil usahanya, khususnya membangun rumah Tuhan di  Yerusalem.
-       Bangsa Israel terpecah: Kerajaan Utara dan Selatan dan sejarah raja-raja yang memerintah kedua kerajaan  tersebut sampai pertengahan abad 9 SM.
c.    Dalam kitab raja-raja, setiap raja dinilai berdasarkan kesetiaannya kepada Tuhan dan  keberhasilan bangsa adalah akibat dari kesetiaan tersebut.
Sebaliknya, penyembahan berhala dan  ketidaktaatan mengakibatkan bencana. Berdasarkan penilaian-penilaian tersebut, raja Kerajaan Utara  semuanya gagal, sedangkan raja Yehuda ada yang gagal, ada yang tidak.
d.   Pentingnya dalam 1 raja-raja 2 ialah nabi Tuhan, Juru bicara Allah yang berani,  memperingatkan raja dan bangsa Israel supaya tidak menyembah berhala dan tidak  meremehkan kehendak Allah.
e.    Yang menonjol ialah Elia dan kisah pertarungannya dengan  Imam-imam baal (pasal 18).








Latar Belakang

Melanjutkan sejarah dalam kitab Samuel

Tujuan

a.         Untuk menunjukan bahwa Israel sebagai umat Tuhan diharapkan untuk menuruti hukum Tuhan, secara  Khusus kemurnian menyembah Tuhan dan dengan demikian akan ada berkat. kalau tidak,  hukuman.
b.        Untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah  tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di Utara jatuh tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan  Daud dan Yerusalem jatuh thn 586/7 SM.
Penjelasan
Perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda, akibat yang tidak dielakkan dari  penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa itu secara keseluruhan.  Mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan setiap raja sesuai dengan  kesetiaan atau ketidaksetiaanya terhadap Allah dan perjanjian. Apapun juga keberhasilan  politik atau ekonomi yang telah dicapai, ia dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung  perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat nubuat ini disajikan agar orang buangan  selamanya meninggalkan penyembahn berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati  perintah-perintah-Nya.
c.         Menyelesaikan penulisan sejarah raja-raja Israel sebagai lanjutan kitab Samuel.

Ciri khas

a.         Berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal – misalnya Hikmat Salomo (3-4), pentahbisan Bait Suci  (8), kunjungan ratu Syeba ke Yerusalem (10), pelayanan Elia, khususnya melawan  Baalisme di Gunung Karmel (18).
b.        Mencakup data kronologis yang banyak mengenai raja-raja Israel dan Yehuda yang seringkali sulit  diserentakkan.
Akan tetapi, sebagian besar persoalan dipecahkan dengan memuaskan bila  mengerti tumpang tindih masa pemerintahan masa pemerintahan bersama seorang putra  dengan ayahnya, dan cara yang berbeda untuk menentukan awal pemerintahan seorang raja.
c.         Memperkenalkan nabi-nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah kepada raja-raja Israel dan Yehuda  (mis. Ahia, 11:29-40; 4:5-18; Semaya, 12:22-24; Mikha, 22:8-28; khususnya Elia 17-19).
d.        Menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah para raja.
Berkali-kali nubuat  tertentu yang tertulis dinyatakan sebagai sudah tergenapi             
(mis. 2 Sam 7:13 dengan 8:20; 11:29-39 dan 12:15; 13:1-34 dengan 2 Raj 23:16-18).


Ringkasan dan Ajaran
Denish Green,
Hal 97-103

Hubungan dengan PB

Yesus berkata; hidup dan kerajaanNya jauh melampaui hikmat, dan kekuasaan, kemuliaan,  dan kemegahan Salomo, juga dengan masa pemerintahanNya; "sesungguhnya yang ada di sini  lebih dari pada Salomo" (Mat 12:42)

Penerapan

a.         Dalam keadaan yang sesat zaman yang sesat, Allah selalu memberi jalan kepada umatNya  untuk bertobat.
b.        Apabila kejahatan terjadi secara luar biasa maka Allah juga memperlihatkan keadilanNya  dengan hukuman yang luar biasa.
c.         Allah selalu memberkati orang atau bangsa yang takut akan Dia.



Kesimpulan

Tuhan berkuasa memerintahkan berkat kepada Israel yang taat, menghukum ketidaktaatan,  dan mengampuni yang bertobat.

Kitab 2 Raja-Raja

Judul dan penulis sama dengan 1 Raja-raja.
Tema : Para Raja Israel dan Yehuda
Dari akhir masa pemerintahan Ahazia di Israel, dan Yoram di Yehuda, sampai masa penawanan. Sepanjang sejarah Israel, masa ini adalah masa gelap yang diakhri dengan  perbudakkan karena memburuknya para penguasa dan dosa umat. Kerajaan Yehuda juga turun derajat, tetapi penghakiman tidak dijatuhkan begitu cepat karena pengaruh sejumlah raja yang baik yang memerintah selama priode ini.
Ayat kunci                       : 10:10
Jumlah pasal                    :       25
Kristus di gambarkan      : King of Kings (Raja di atas segala Raja)

Pengantar

a.         Meliputi 130 tahun terakhir dari sejarah Yehuda sepanjang 345 tahun.
Ketidakstabilan yang lebih besar dari Israel – terlihat dari seringnya pergantian para raja (19) dan keturunan raja (9) yang terus-menerus selama 210 tahun, dibandingkan dengan 20 raja Yehuda dan satu keturunan (yang terhenti sebentar) sepanjang 345 thn.
b.        Kisah sejarah dari kedua kerajaan mulai pertengahan abad ke-9 SM sampai jatuhnya Samaria dan berakhirnya kerajaan Utara tahun 722 SM.
c.         Kisah sejarah Kerajaan Yehuda mulai dari jatuhnya Kerajaan Israel sampai pengepungan dan penghancuran Yerusalem oleh Nebukadnezar raja Babel 586 SM.
d.        2 Raja-raja di akhiri dengan kisah Gedalya, yg menjadi gubernur Yehuda dibawah kekuasaan bangsa Babel, dan tentang dibebaskannya Yoyakhin raja Yehuda dari penjara di Babel.
e.         Bencana-bencana nasional terjadi karena raja-raja serta Israel dan Yehuda tidak setia kepada Tuhan. Hancurnya Yerusalem dan dibuangnya Yehuda ke Babel merupakan  satu titik balik yang besar dalam sejarah Israel.

Latar belakang

a.         Lihat Latar Belakang 1 Raja-raja (kelanjutan)
b.        Melanjutkan penelusuran kemerosotan Israel dan Yehuda. Mencatat 2 musibah nasional besar yang mengakibatkan hancurnya ke 2 Kerajaan itu:
1.         Pembinasaan Samaria, ibu kota Israel, dan pembuangan penduduk negeri ke Asyur tahun 722 SM.
2.         Perusakan Yerusalem dan pembuangan Yehuda ke Babel thn 586 SM.
c.         Banyak nabi PL yang merangkap sebagai penulis, melayani selama masa yang tercatat dalam 2 Raja-raja, memperingatkan dan menasehati raja mengenai tanggung jawab kepada Allah selaku wakil teokratis-Nya.
Amos dan hosea bernubuat di Israel, sedangkan Yoel, Yesaya, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, dan Yeremia bernubuat di Yehuda.
Kitab-kitab para nabi ini memberikan penyataan sejarah dan teologi penting yang tidak terdapat dalam 2 Raja-raja mengenai kemerosotan rohani dan moral kedua bangsa itu.

Tujuan

a.         1 Raja-raja 2, ...
b.        Memberikan pengertian, kebahagiaan suatu bangsa/umat Allah bergantung pada kesetiaannya terhadap janji Allah.






Ciri-Ciri Khas

a.         Hanya dua raja di seluruh Israel dan Yehuda yang sepenuhnya disetujui karena tetap setia kepada Allah dan umatNya : Hizkia (18:1-20:21) dan Yosia (22-23).
b.        Ditunjukan bahwa para pemimpin yang tidak benar akhirnya akan menuntun bangsa menuju kehancuran serta mengilustrasikan prinsip abadi bahwa "kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa” (Amsal 14:34).
c.         Pelayanan Elisa yang penuh mujizat disoroti sepanjang bagian pertama kitab ini (2-13).
d.        Menekankan pentingnya para nabi dan penyataan mereka selaku cara utama Allah untuk menyampaikan amanatNya kepada para raja serta Israel dan Yehuda misalnya Elia dan Elisa (1-13), Yunus (14:25), Yesaya (19:1-7,20-34) dan Hulda (22:14-20).
e.         Berisi banyak cerita Alkitab terkenal, sepeti Elia naik ke sorga dalam angin badai (2), putra perempuan Sunem yang dibangkitkan Elisa (4), penyembuhan Naaman (5), mata kapak yang mengapung (6), kematian Izebel sebagai akibat kekerasan sebagaimana dinubuatkan Elia (9), kebangunan yg besar dibawah Hizkia (18) dan Yosia (23), serta penyakit Hizkia yang parah dan penyembuhannya (20).

Ringkasan dan Ajaran
Baca Denis Green
Hal 102-103



Hubungan dengan PB

Dosa dan ketidaksetiaan raja-raja Yehuda (keturunan Daud), pembinasaan Yerusalem dan Kerajaan Daud, PB menunjukkan bahwa Allah dalam kesetiaanNya menggenapi janjiNya kepada Daud melalui Yesus Kristus, "Anak Daud” (Mat. 1:1; 9:27-31; 21:9), yang masa pemerintahan dan kerajaanNya takkan pernah berakhir (Luk 1:32-33; band. Yesaya 9:7)

Kesimpulan

Firman Allah sepenuhnya ditujukan kepada orang benar dan orang berdosa.

Catatan-Catatan

Baal (dari Kanaan) lawan Elia dan Elisa (dari Yahweh)
Baal, dewa badai, mengendalikan hujan
Elia memerintah agar terjadi kekeringan      (1 Raj 17:1)
Baal menjamin kesuburan pertanian dan panen yang berlimpah-limpah
Israel mengalami masa kelaparan dan kekeringan, namun Elia dan Elisa menyediakan gandum dan minyak secara ajaib (2 Raj 4:1-7; 42-44)
Baal , menguasai halilintar dan api
Elia memerintah api turun dari langit dalam Nama Yahweh (1 Raj 18:38; 2 Raj 1 :10-12; 2:11)
Baal, menguasai hidup dan mati
Elia dan Elisa menyembuhkan dan membangkitkan orang mati dalam Nama Yahweh (1 Raj 17:7-24; 2 Raj 4:8-37; 5:1-20)


Kitab 1 Tawarikh

Judul: דּבןי היּמים dibher  ha-y m m,  "the Words of the Days"; LXX Παραλείπομένων paraleipoménōn, "hal-hal yang diabaikan" : hal-hal yang dilewati dalam penulis sejarah di kitab Samuel dan Raja-raja (judul dalam bahasa Ibr. 27:24).
Chronicle à Taw (kependekan yang disarankan oleh Hieronymus, bahwa sejarah itu dapat disebut sebagai "Suatu tawarikh dari seluruh sejarah ilahi")
Penulis : Uncertain (tidak diketahui)
a.         Tidak menyebut nama penulisnya dengan jelas.
b.        Tradisi Yahudi, Ezra, imam dan ahli Taurat, 36:22-23 diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, (menurut kitab Apokrifa, 2 Makabe, Nehemia, selama menjadi gubernur, mendirikan sebuah perpustakaan di Yerusalem yang berisi banyak dokumen dari para raja dan nabi. Selaku pemimpin rohani, Ezra diberi hak untuk memakai semua dokumen yang tersedia dalam menyusun Tawarikh. Pandangan ini merupakan tradisi kuno dan mungkin menggambarkan dengan tepat cara Roh Kudus menuntun dan mengilhamkan penyusunan kedua kitab ini).
c.         Dengan adanya perhatian penulis yang jelas kepada bait Allah, para Imam dan orang Lewi yang melayani, kemungkinan besar dia adalah seorang Imam atau orang Lewi yang melayani di Bait Allah.
d.        Ezra, para ahli (W. F. Albright ‘The Date and Personality of the Cronicle’, JBL. 40.p. 104-114), kesamaan gaya bahasa dan lingustik dengan kitab Ezra-Nehemia. 20 tahun  terakhir, peneliti Alkitab telah mempertanyakan hubungan sastra antara Tawarikh dengan Ezra-Nehemia, dan memisahkannya dari kitab Ezra-Nehemia, dengan mengutip adanya perbedaan dalam tema.
Hubungan yang tepat antara karya penulis Tawarikh dengan Ezra dan Nehemia, masih merupakan pertanyaan yang belum terjawab.
e.         Sumber dokumen resmi kitab ini:
-      Sumber-sumber Kanonik/Pentateukh dan Samuel, Raja-raja.
-      Catatan silsilah 4:33; 5:17; 7:9,40; 9:1; 2 Taw 12:15
-      Surat-surat dan dokumen-dokumen resmi, 28:11-12; 2 Taw 32:17-20; 36:22-23
-      Syair-syair, doa, pidato, dan nyanyian, 16:8-36; 29:10-22; 2 Taw 29:30; 35:25
-      Kitab-kitab sejarah lainnya, termasuk kitab raja-raja Israel dan Yehuda, 2 Taw 27:7; 36:8. kitab Raja-raja Yehuda dan Israel, 2 Taw 16:11; 25:26; 28:26; 32:32, Kitab sejarah raja Daud, 1 Taw 27:24, tafsiran Raja-raja, 2 Taw 24:27, tulisan-tulisan Daud, raja Israel, dan Salomo, 2 Taw 35:4.
-      Tulisan-tulisan para nabi, termasuk riwayat Samuel, nabi Natan dan Gad, 1 Taw 29:29. Nubuat Ahia dan penglihatan Ido, si pelihat, 2 Taw 9:29, dan riwayat Semaya, Yehu dan Yesaya, 2 Taw 12:15; 20:34; 32:32.
Tema                           :    Sejarah "penebusan" Israel
Pikiran kunci               :    Bait Allah
Tahun Penulisan         :    Antara usaha pembaharuan nabi Hagai dan Zakharia (sekitar 515 SM) sampai zaman Yunani (sekitar dari 300-160 SM).
Ayat kunci                  :    15:2
Jumlah pasal               :    29
Kristus digambarkan  :    Allah, Raja yang Benar.


Pendahuluan
a.         1,2 Tawarikh pada mulanya 1 kitab, dibagi 2 ketika diterjemahkan ke bahasa Yunani.
b.        Merupakan pelengkap bagi catatan-catatan dalam kitab Samuel dan Raja-raja, menceritakan kembali sejarah Israel dari (leluhur) sampai jatuhnya kerajaan selatan Yehuda ke tangan Babel.
c.         Sebagai sejarah teologis, memusatkan perhatian kepada pengesahan kekuasaan para imam dan orang Lewi dan berbagai sumbangan dan kerajaan kesatuan Ibrani dan kerajaan Yehuda kepada kehidupan beragama di Israel.
d.        Sejarah yang tercatat dalam Tawarikh bersifat pra-pembuangan; akan tetapi, asal-usul dan sudut pandang kitab-kitab ini bersifat pasca-pembuangan.

Latar belakang

Penyerbuan dan penaklukan Yerusalem oleh Nebukadnezar (586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian;
Oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan bait suci memerlukan landasan rohani, yaitu sebuah jati diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan akan masa depan sebagai umat perjanjian.
Kitab ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini.
Sejarah yang sesungguhnya dalam kitab ini terbentang sepanjang masa kerajaan Kesatuan Ibrani dari akhir pemerintahan Saul sampai peristiwa pembuangan Yehuda ke Babel (sekitar 1020-587 SM).
Kisah mengenai masa jabatan raja Daud dan Salomo difokuskan pada peristiwa-peristiwa dan tokoh yang berhubungan dengan tabut perjanjian dan pembangunan serta pentahbisan bait Allah. Kitab ini berakhir dengan mengutamakan bait Allah, sebagaimana diungkapkan dalam keketapan Koresy, raja Persia, yang mengijinkan orang-orang Ibrani di pembuangan kembali ke Palestina untuk membangun kembali rumah Tuhan mereka (band. 2 Taw 36:22-23).


Tujuan

a.         Tekanannya pada jabatan raja Daud dan Salomo untuk menunjukkan kesinambungan sejarah Ibrani pada masa pasca-pembuangan (mencatat sejarah Israel).
b.        Sejarah kejrajaan  Israel ditulis dengan 2 maksud utama:
Ø  Untuk menunjukkan bahwa sekalipun kerajaan Israel di Yehuda ditimpa kemalangan, namun Allah masih memegang janjiNya kepada bangsa itu, dan melaksanakan rencanaNya untuk umatNya melalui orang-orang yang tinggal di Yehuda.
Ø  Untuk menguraikan asal-mula upacara ibadat di rumah Tuhan di Yerusalem, terutama mengenai susunan jabatan imam dan orang-orang Lewi yang bertugas dalam upacara-upacara ibadat itu
Ø  Untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggaris bawahi 3 pokok:
a.         Pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan jaminan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi;
Pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
b.        Pengharapan ultima – Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (17:14).
c.         Agar orang Yahudi yang pulang dari pembuangan ke tanah airnya di beri pengertian bahwa mereka merupakan kelanjutan ke yang ada sebelum masa pembuangan, dan mereka juga harus menyadari kewajiban mereka untuk menghidupkan kembali ibadah yang benar di dalam Bait Suci yang baru.







Ringkasan dan Ajaran
Denish Green,
Hal. 105-109

Ciri-Ciri Khas

a.         Kitab Samuel dan 2 Raja-raja mengacu pada peristiwa-peristiwa dalam kerajaan Israel dan Yehuda, sedangkan Tawarikh semata-mata hanya berbicara mengenai sejarah Yehuda.
b.        Kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1,2 Samuel.
c.         Sisilah-silsilahnya (1-9) menjadi daftar terpanjang dan paling lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan asli Ibrani kitab-kitab PL, Tawarikh terletak paling akhir. Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.
d.        Dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (15-16).
e.         Menekankan perjanjian Allah dengan Daud (17) sebagai pusat pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.
f.         Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari sang penulis yg diilhamkan mengenai penetapan kembali Bait Suci, hukum Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Hubungan dengan PB

Silsilah dari Adam sampai dengan pembuangan Babel, raja-raja keturunan Daud (3-4),         à Silsilah PB dari Yesus, Masias dalam Mat. 1:1-17 dan Yesus, Anak Allah dalam Luk. 3:23-28.
Daud, duduk di takhta dan memerintah 17:14, à melambangkan Mesias, "Anak Daud”, Yesus Kristus.



Penerapan

a.         Pengaruh yang kuat dari para penguasa atas suatu bangsa.
b.        Keberhasilan hanya dapat diperoleh apabila berada dipihak Allah.
c.         Allah tidak segan untuk melimpahkan berkat-berkatNya kepada orang yang percaya dengan tulus hati.
d.        Pertolongan yang sejati hanya ada pada Allah yang adalah sumber kekuasaan.
Kesimpulan

Tuhan, adalah Tuhan yang berdaulat memberkati yang taat dan menghukum ketidaktaatan.

Catatan-Catatan Keandalan Sejarah Tawarikh
-       Para pengkritik yang tidak bertanggungjawab memandang Tawarikh sebagai sejarah isapan jempol atau yang di putar balikkan, yang pada umumnya kurang dapat di andalkan di bandingkan dengan Samuel dan Raja-raja.
-       Harus di akui bahwa Tawarikh merupakan sejarah yang sangat selektif; akan tetapi, tidak benar bahwa itu isapan jempol atau tidak dapat diandalkan. Memang benar Tawarikh menekankan isi terang sejarah Yahudi. Tidak benar bahwa kegagalan-kegagalannya di sangkal (mis 21:30).
-       Ketika tidak mencantumkan sejarah yang di catat oleh Samuel dan Raja-raja, penulis Tawarikh menganggap bahwa para pembacanya mempunyai pengetahuan tentang ke dua kitab ini. Hukuman-hukuman kenabian dari Samuel dan Raja-raja serta pengharapan-pengharapan keimanan dari Tawarikh, keduanya benar dan sangat diperlukan.
-       Banyak penyataan sejarah yang hanya terdapat dalam 1 Tawarikh telah terbukti dapat di andalkan penemuan-penemuan arkeologis; tidak dapat dipertahankan, juga keahlian yang teliti memberikan penjelasan yang dapat diterima mengenai masalah angka-angka yang besar dalam Tawarikh. Tawarikh berdiri sebagai bagian penting yang dapat di andalkan dari keseluruhan catatan perjanjian yang lama yang diilhamkan oleh Allah.



Ezra

Judul :    Ez’ra (Aramaic) rfz; (‘Ezrā’, “help”; kependekan dari Azarian, “Tuhan Menolong” Ibr. עזדה, ‘Ezrāh, (Band. 1 Taw 4:17; Ezr 7:11) Bentuk dalam bahasa Yunani, Esdras.
Penulis : Unknown (tidak diketahui)
v  Tidak disebutkan dalam Alkitab
v  Ahli Alkitab beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab ini merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa pasca-pembuangan.
v  Ezra, merujuk kepada aneka dokumen dan surat yang resmi (Misalnya 1:2-4; 4:11-22; 5:7-17; 6:1-12), daftar keturunan (2:1-70), dan catatan pribadi (7:22 – 9:15), ditulis dalam bahasa Ibrani, kecuali 4:8 – 6:18 dan 7:12-26 yang ditulis dalam bahasa Aram, bahasa resmi kaum buangan.
v  Tradisi Yahudi, Kristen dan ahli modern, Ezra, imam dan ahli Taurat.
§   Ezralah yang mengumpulkan semua kitab PL menjadi satu unit, memulai bentuk ibadah yang dipakai di Sinagoge dan mendirikan Sinagoge Besar di Yerusalem dimana kanon PL akhirnya ditetapkan
§   Ezra, seorang pemimpin saleh dengan kesetiaan yang kokoh dan kasih yang mendalam kepada Firman Allah.
Tema                             : Pemulihan Kaum Sisa.
                                        Kembalinya bangsa Yahudi dari penawanan mereka di Babel, pembangunan kembali bait suci dipermulaan reformasi sosial dan agama.
Pikiran Kunci                : Restoration (Pemulihan)
Tahun Penulisan            : Sekitar 458 BC.
Ayat kunci                    : 1:5
Jumlah Pasal                 : 10
Kristus Digambarkan    : Tuhan Atas Surga dan Bumi




Pendahuluan

a.         Lanjutan Tawarikh, dan menggambarkan keadaan bangsa Yahudi sehabis masa pembuangan di Babel. Setelah sebagian dari orang-orang buangan itu pulang ke Yerusalem, kehidupan dan ibadat bangsa Yahudi dipulihkan.
b.        Ezra dan Nehemia kembali ke Yerusalem dari Susan di Persia, selama pemerintahan Artahsasta (464-424 SM), diduga, ia mempunyai jabatan sebagai sekretaris, atau penasihat untuk urusan orang-orang Yahudi dalam kabinet kerajaan (Band. 7:1-6), sedangkan Nehemia adalah juru minum raja Artahsasta (Neh. 1:11; 2:1-2).
c.         Usaha untuk membangun kehidupan beragama, sosial, dan ekonomi dari Yerusalem, itu berakar dalam rasa kebanggaan nasionalis akan tradisi nenek moyang bangsa Ibrani (Mis. Neh 2:3), dan perhatian yang tulus untuk mempertahankan reputasi nama Yahweh di tengah-tengah perlawanan orang-orang kafir (Band. 9:1-15; Neh 1:4-11).
d.        Ezra, salah satu dari dua kitab PL dengan banyak bagian teks yang ditulis dalam bahasa Aram dan bukan dalam bahasa Ibrani (4:8 – 6:18; 7:12-26; Band. Dan 2:4 – 7:28).
e.         Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1,2 Tawarikh, Ezra, dan Nehemia.
f.         Dalam PL Ibrani, Ezra dan Nehemia mulanya 1 kitab sebagaimana halnya 1,2 Tawarikh.

Latar Belakang

-            Sejarah, kerajaan Babel diruntuhkan oleh orang media dan persia setelah Babel jatuh tahun 539 SM. Koresy, raja Persia, membalikkan politik-politik penindasan dari Asyur dan Babel, dan memberikan semangat kepada Israel untuk pulang ke tanah leluhurnya. Hal ini melibatkan 3 raja Persia (Koresy, Darius, dan Artahsasta) dan 5 pemimpin rohani.
1.      Zerubabel, yang memimpin rombongan pertama untuk mendirikan kembali Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci
2.      Yesua, imam besar yang membantu Zerubabel;
3.      Hagai
4.      Zakharia, dua nabi Allah yang menasihatkan umat itu untuk menyelesaikan pembangunan Bait Suci
5.      Ezra, yang memimpin rombongan kedua ke Yerusalem dan yang dipakai Allah untuk memulihkan kerohanian dan moralitas umat.
-            Keberadaan Israel pada masa pasca-pembuangan terancam oleh perlawanan musuh-musuh yang berada di sekitar Yerusalem, selama masa kepemimpinan Zerubabel sebagai bupati setempat (sekitar 500 SM, 4:1-5), sampai Ezra dan Nehemia tiba di Yerusalem (sekitar pertengahan abad 5 SM)
-            Prakarsa Nehemia untuk memperbaiki kembali tembok-tembok Yerusalem dilakukan sementara menghadapi penolakan keras di koalisi musuh-musuh asing setempat yaitu Sanbalat – Gubernur Samaria yang memegang pengawasan atas propinsi Yehuda –, Tobia – anggota yang berpengaruh dari kaum ningrat di Yerusalem karena perkawinannya –, Gesem – seorang pejabat Arabia –, dan orang Arab, Amon, dan Asdod (4:1-9).
-            Ezra dan Nehemia menghadapi kelesuan rohani dan kemerosotan sosial dari umat. Pembaharuan ditujukan kepada pelanggaran-pelanggaran terhadap perjanjian Allah, kelesuan rohani, penyembahan berhala, ketidakadilan sosial, perceraian, kawin campur dengan perempuan-perempuan asing, mengabaikan persepuluhan, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para imam.


-            Teologis mencatat bagaimana Allah menggenapi janji nubuat-Nya melalui Yeremia 29:10-14 untuk memulihkan orang Yahudi setelah 70 tahun pembuangan dengan membawa mereka kembali ke tanah air mereka (1:1).

Tujuan

1.        Penulisan sejarah. Untuk memelihara catatan mengenai pemulangan orang Israel dari pembuangan di Babel ke Yerusalem.
Karena itu, kisah-kisah ini menyoroti kesetiaan Tuhan untuk menumbuhkan pengharapan dalam hati umat pada masa pasca-pembuangan dengan cara menunjukkan pemeliharaan Allah yang bekerja diantara raja-raja dan pemerintah.
(1)   Dengan menggerakkan hati tiga raja Persia yang berbeda-beda agar membantu umat Allah untuk kembali ke negeri mereka, menetap kembali di Yerusalem dan .membangun kembali Bait Suci
(2)   Dengan menyediakan para pemimpin yang saleh dan andal untuk memimpin kaum sisa yang kembali dalam suatu kebangunan ibadah, komitmen kepada firman Allah, dan pertobatan dari ketidaksetiaan kepada Allah.
2.        Menceritakan pelayan Ezra dan Nehemia dalam memulihkan kembali Yerusalem secara fisik dan rohani, menegaskan janji-janji Tuhan untuk membaharui sisa-sisa Israel

Ciri-Ciri Khas

(1)   Ezra-Nehemia, satu-satunya catatan sejarah dalam Alkitab tentang pengembalian orang Yahudi pada masa pasca-pembuangan di Palestina.
(2)   Ciri yang menonjol dari kitab ini ialah bahwa di antara dua bagian utamanya (pasal 1-6, 7-10) terdapat kesenjangan sejarah sekitar 60 tahun. Seluruh kitab ini meliput sekitar 80 tahun.
(3)   Menunjukkan dengan jelas bagaimana Allah menjaga firman-Nya sehingga digenapi (band. Yer 1:12; 29:10); Allah mengarahkan hati para raja Persia bagaikan mengatur aliran sungai supaya mengembalikan umat-Nya ke negeri mereka (1:1; 7:11-28; band. Ams 21:1)
(4)   Tindakan Ezra terhadap wanita kafir yang tidak percaya yang telah dinikahi laki-laki Yahudi (termasuk imam-imam) dengan melanggar perintah-perintah Allah melukiskan dengan nyata bagaimana Allah
       (a)   Menuntut agar umat-Nya hidup terpisah dari dunia kafir, dan
       (b)   Kadang-kadang memakai pembedahan radikal supaya menangani kompromi yang berbahaya dan rawan di antara umat-Nya. Tindakan Ezra dengan tegas mengingatkan umat perjanjian akan panggilan utama mereka untuk menjadi "kerajaan imam dan bangsa yang kudus" (Kel 19:6), bukan sekedar suatu kesatuan nasional campuran lainnya.

Ringkasan dan Ajaran
Green, 114-116

Penerapan

1.        Allah berkenan kepada pembangunan rumah-rumah ibadah kepada-Nya.
2.        Pernikahan anak-anak Tuhan dengan orang yang tidak mengenal-Nya, merupakan dosa atau perzinahan di hadapan Allah.
3.        Pemulihan kembali untuk Allah dari pembuangan, merupakan penggenapan terhadap Firman-Nya, melalui nubuatan nabi-nabi-Nya.

Kesimpulan

-            Firman Allah memiliki sebuah tempat dan kuasa dalam hidup beragama, sosial dan kehidupan masyarakat umum dari umat-Nya.
-            Fokus kitab Ezra adalah pembangunan kembali Bait Suci.

Nehemia

Judul :  נהניה, nehemyāh, Tuhan menghibur
Penulis : Nehemiah. 3 Alasan ...
-          1-7; 12:27 – 13:31, ditulis dengan memakai ‘aku’
-          8:1 – 12:26, disisipkan, juga oleh Nehemia
-          Daftar keturunan bangsa Yahudi, akhir pasal 7, ditulis dari daftar resmi, pasal 12, ditulis oleh Nehemia sendiri, dan ditambah oleh orang lain yang hidup kemudian daripadanya, 12:11,12,23
Sedikit tentang Nehemia
Putra Hakalya (1:1), suku Yehuda (2:3): 1) Juru minuman raja Persia (1:11);                       2) pembangunan dinding kota Yerusalem; 3) Organisator dan kepala daerah

Pandangan lain menganggap bahwa penulis tidak diketahui karena ....
-            Tidak disebutkan dalam Alkitab
-            Sebagian besar isi kitab dianggap oleh banyak murid/pelajar sebagai autobiografi Nehemia).

Tema : Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem
Pikiran Kunci              :    Political (bersifat politik)
Tahun penulisan          :    430 SM (13:6-7)
Ayat kunci                  :    2:5
Jumlah pasal               :    13
Kristus digambarkan :    Tuhan atas sorga dan bumi



Pendahuluan

ü  Merupakan lanjutan kitab Ezra, untuk pemulihan pemerintahan Israel, setelah kembali dari pembuangan dan fokus kitab ini pembangunan kembali sebagian besar tembok Yerusalem yang dihancurkan Babel, 587.
ü  Nehemia diberi kuasa oleh raja Artahsasta pergi ke Yerusalem sebagai gubernur untuk membangun kembali tembok-tembok kota. Dalam 52 hari (6:15) ia berhasil membangun sekalipun terjadi pertentangan yang gigih.
ü  Kitab ini dibagi dua:
1.      Membangun kembali tembok, 1-6
2.      Mengajar kembali bangsa Israel, 7-13



Latar Belakang

o    Lihat Latar Belakang kitab Ezra ...
o    Ketika Nehemia datang dari Yerusalem (12 tahun sesudah kedatangan Ezra), keadaan kota jauh dari memuaskan.
Pagar dan pintu gerbang Yerusalem masih berupa reruntuhan, dan bangsa Yahudi senantiasa menjadi olok-olok bangsa lain (1:3). Ada bahaya kelaparan (5:3), orang-orang miskin menggadaikan anak-anaknya kepada bangsa yang kaya raya (5:5), Sabat dan persembahan-persembahan korban tidak ditepati (10).

Tujuan

v  Sejarah melaporkan bagian penting dari sejarah Israel selama kurun waktu pasca-pembuangan.
Mencatat dengan cermat peristiwa-peristiwa penting mulai dari dekrit koresy (538 SM) sampai dengan masa jabatan Nehemia sebagai bupati untuk yang kedua kalinya di Yerusalem (Band. 2:1; 13:6-7). Untuk memelihara catatan pemulangan Israel dari Babel, karena itu kisah-kisah tersebut menyoroti kesetiaan dan pemeliharaan Yahweh yang bekerja diantara raja-raja dan pemerintah-pemerintah, yang diharapkan menumbuhkan pengharapan dalam hati umat.
v  Teologi pembaharuan perjanjian dalam masyarakat pasca-pembuangan, untuk memperbaiki kelakuan dan menanamkan harapan serta mendorong semangat juang umat.
Peristiwa pembaharuan perjanjian membantu untuk mengesahkan masyarakat pasca-pembuangan sebagai “pewaris” dan sebagai “umat perjanjian” Allah.
Keterlibatan Allah atas kembalinya Israel ke Palestina, memperjelas gagasan pemerintahan Allah yang berdaulat atas sejarah manusia, kebenaran teologis yang sangat penting bagi Israel.
1.      Umat bisa menaruh harapan pada masa kini karena karya Allah demi kepentingan Israel pada masa lalu menjadi pola umum keterlibatan Yahweh pada masa depan umat itu.
2.      Pelayanan Ezra dan Nehemia dalam pemagaran Yerusalem membuktikan kemampuan Allah untuk senantiasa membangkitkan para hamba-Nya untuk melaksanakan berbagai tujuan-Nya mengenai semua janji-Nya pada Israel.

Ciri-Ciri Khas

v  Memberikan teladan tentang seorang pemimpin saleh dan berintegritas dalam pemerintahan, mengandalkan doa (Mis. 1:4-11; 2:4; 4:4,9; 5:19; 6:9,14; 13:14,22,29,31), bergantung mutlak kepada Allah serta tidak tercela karena kedudukan/jabatan.
v  Memberikan catatan terakhir mengenai kejadian dalam sejarah PL sebelum tiba masa intertestamental (400 tahun dimana Allah tidak berbicara melalui alat-alat-Nya).
v  Memberikan latar belakang sejarah bagi Maleakhi, kitab PL terakhir, karena Nehemia dan Maleakhi hidup sezaman.
v  Mengajarkan bahwa doa, pengorbanan, kerja keras, serta kegigihan bekerja sama dalam mewujudkan visi yang diberi Allah.

Ringkasan dan Ajaran
Green, Hal 114-116


Hubungan dengan PB

Nehemia berakhir dengan harapan kenabian bahwa Tuhan akan segera datang ke bait-Nya (Band. Mal 3:1). PB mulai dengan penggenapan penantian dan pengharapan pasca-pembuangan ini.
9:7 à Kis 7:2.

Kesimpulan

Prayer, pains, and perseverance are the conditions of successful work for God (Doa, usaha, dan ketekunan adalah persyaratan untuk berhasil dalam pekerjaan Allah.

Catatan-Catatan

·           Tahun 1903, ditemukan dokumen kuno yang disebut Elephantine Papyri, yang menyebut nama Sanbalat (2:19), Yohanan (12:23), dan penggantian Nehemia sebagai gubernur sekitar tahun 410 SM.
Hal ini menunjukkan keotentikan kitab ini dengan sejarah.


·           17 kitab sejarah dalam PL diakhiri dengan 3 kitab
1.      Ezra, pemulihan kembali
2.      Nehemia, pembangunan kembali
3.      Ester, pemeliharaan kembali

Penerapan

1.        Memberikan pengajaran untuk memperoleh kemenangan dari tantangan yang berat melalui penyerahan, kepercayaan kepada kuasa Allah dan disertai dengan usaha yang sungguh.
2.        Untuk menjadi pimpinan yang baik, seseorang haruslah mempunyai sifat (seperti Nehemia) rajin berdoa, bersemangat dan mempunyai penyerahan kepada Allah.
3.        Melalui Nehemia, Allah mau dan bisa memakai siapa saja yang berbeban kepada pekerjaan-Nya.
4.        Kita tidak akan unggul sebelum bersusah payah, setiap jalan yang menuju kepada mahkota, senantiasa ada salib-Nya.

Catatan-Catatan

ü  Nehemia, “marilah bangkit dan membangun”.
ü  Musuh, “marilah bangkit dan menentang”.
ü  Juru minuman adalah jabatan terhormat dan mendapat kepercayaan raja, jabatan yang amat besar kekuasaannya (Band. 2 Raj 18:17) tidak mudah diterima.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar