Total Tayangan Halaman

Jesus Jalan Keselamatan

Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku

Lam_Mar Sihaholongan

Marsipature Rohana Be Ma

Rabu, 19 Desember 2012

Apakah ajaran Pdt. Budi Asali adalah ajaran yang menyuarakan kebenaran???

pada suatu waktu saya membuka sebua web yaitu sabda; dan saya menemukan bahwa ada yang mengatakan dimana ajaran yang diajarkan oleh  Pdt. Budi Asali dan murid-muridnya adalah ajaran yang salah benarkah demikian?? dan apa tanggapan Pdt. Budi Asali tentang tuduhan tersebut?? 


http://www.sabdaspace.org/dua_sisi_keselamatan_kristen_reformed_sejati_adalah_arminian
 
Saya kutip dari langusng dari Web yang mengatakan bahwa ini adalah ajaran dari murid Bapak <Apakah ini juga sebuah Fitnahan>

Blog ini ditulis sebagai suatu respon dan tanggung jawab seorang Vantillian setelah membaca tulisan dan komentar yang begitu kacau-balaunya dari seorang blogger murid Budi Asali dimana dikenal sebagai pembela doktrin reformed sejati. Blog ini BUKAN bertujuan untuk menyerang salah satu aliran teologi, namun HANYA ingin menunjukkan kesombongan dan sok tahu dari para murid Budi Asali. Begitu kacaunya pemahaman mereka, sehingga semua komentarnya hanya merupakan komentar ecek-ecek ala reformed yang bisa kece-kece para pembacanya. Mengaku reformed namun mengajarkan keselamatan kekristenan ada dua sisi yaitu sisi Allah dan sisi manusia adalah hal yang paling aneh dan sangat memalukan. Saya tidak tahu apa yang dipelajari oleh sang guru di Reformed Theological Seminary sehingga bisa mencampuradukkan dua pandangan teologi dengan begitu hebatnya sampai dikenal sebagai reformed “sejati”. Atau para muridnya yang salah mengerti dan sok tahu sok kenal dengan istilah reformed sejati? Sejati dari Hongkong? Benarkah keselamatan dua sisi adalah konsep teologi Reformed? Ataukah ini justru adalah konsep “gado-gado” buatan murid-murid Budi Asali?
Tanggapan Budi Asali:
Dengar org sok tahu dan tak punya aturan, Tolong berikan kutipan dr buku apa yg mengatakan bahwa dlm soal keselamatan sama sekali tak ada tanggung jawab manusia. Saya percaya manusia bisa selamat semata2 krn pekerjaan dan anugerah Tuhan, tetapi orgnya tetap punya tanggumng jawab utk percaya. Iman memang juga anugerah Tuhan, tetapi yg percaya adalah orgnya, bukan Tuhannya! Buktikan kalau ini salah, org tolol!

Keselamatan adalah Anugerah Tuhan. Sampai disini, hampir seluruh orang Kristen mengamininya. Keselamatan adalah ketika anda percaya kepada Yesus. Sampai disini, hampir seluruh orang Kristen mengamininya.

Tanggapan Budi Asali:
Hmm, dasar idiot! Skrg kamu sendiri mengatakan orgnya hrs percaya! Memang goblog!

Keselamatan adalah karena anda dikasihi dan dipilih oleh Allah. Sampai disini mungkin tinggal sebagian orang Kristen yang meyakininya. Keselamatan tidak mempertimbangkan sisi manusia.

Tanggapan Budi Asali:
Tolol lagi. Selalu ngomong bertentangan sendiri. Berapa IQ anda? 20? Tadi bilang orgnya hrs percaya, skrg bilang tak ada sisi manusia. Yg benar bukan tak ada sisi manusia, tetapi tak ada andil manusia! Dasar goblog!


Sampai disini, mungkin hanya sebagian kecil yang meyakininya. Bagaimana mungkin seseorang selamat jika dia tidak percaya? Bagaimana mungkin keselamatan bisa terjadi TANPA iman? Disini kita harus dengan hati-hati meninjau konsep keselamatan yang diajarkan oleh Alkitab. Iman kepada Yesus adalah tanda bahwa seseorang telah diselamatkan. Iman kepada Yesus adalah akibat dari presuposisi predestinasi.

Tanggapan Budi Asali:
Iman adalah tanda keselamatan? Coba beri ayatnya maupun kutipan dr tulisan org2 Reformed atau Calvin sendiri! Dasar org tolol yg tak tahu diri!
Kita sering tergoda untuk memikirkan : manakah duluan, apakah hidup yang kekal dulu diberikan atau beriman dulu? Bukankah manusia percaya dulu, baru bisa selamat? Kalau manusia tidak percaya, mana bisa mendapat hidup yang kekal? Tetapi kalau hidup kekal tidak ditentukan dulu dari kekekalan, siapakah yang bisa percaya? Apakah percaya adalah SISI MANUSIA dalam rencana keselamatan Allah. Kita diselamatkan karena iman dalam Kristus. Tetapi apakah kita percaya KARENA kita harus bertanggung jawab untuk percaya? Mana duluan? Apakah percaya atau hidup yang kekal?
Tanggapan Budi Asali:
Tak ada org bingung ttg hal itu, hanya yg tolol / idot saja yg bingung.


Kisah 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
Kalau semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya, apakah menurut kita keselamatan dari Allah AKAN MEMPERTIMBANGKAN sisi Manusia? Apakah Allah sedang melihat dari kekekalan, siapakah yang akan percaya, baru memilih siapa yang selamat? Bukankah SISI MANUSIA kita menjadi lebih “hebat” dari pemilihan Allah? Seandainya Allah memilih manusia supaya selamat, kemudian yang selamat PASTI percaya, menurut anda, apakah Allah memilih BERDASARKAN sisi Manusia? Lalu kalau tidak, apa itu ajaran keselamatan DUA SISI?

Tanggapan Budi Asali:
Saya maupun Esra tak pernah mengajar Allah menentukan krn melihat bahwa kita akan percaya. Itu pandangan Arminian.
'Sisi' dan 'tanggung jawab' beda dg 'andil', tolol! Kalau bahasa Indonesia saja tak becus, jgn bicara theolgia!

Yesus menggunakan perumpamaan Gembala dan domba untuk melukiskan bagaimana karya keselamatanNya akan membawa kembali domba yang mendengar suaraNya.
Yohanes 10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Domba dari Gembala hanya akan mendengar suara gembalanya. Domba sejati dari gembala sejati akan mendengar ketika namanya dipanggil. Anugerah dari kematian Kristus akan mengumpulkan dan memanggil para dombaNya. Domba yang berasal dari Gembala sejati adalah domba yang bisa mendengar suaraNya dan tidak akan terhilang dari gembalaNya. Yesus memberikan jaminan kekal kepada domba-dombaNya. Domba-dombanya HANYA mengenal suaraNya dan mengikutNya. Apakah domba-domba akan dituntut supaya mereka bertanggung jawab supaya bisa selamat?

Tanggapan Budi Asali:
Tentu dituntut, kalau tidak, utk apa ayat2 spt Kis 16:31, Yoh 3:16 dsb? Jawab ini, org tolol!
Yohanes 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Yohanes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Yesus jelas menekankan karena termasuk domba-dombaNya, maka dombaNya akan percaya dan mendengar suaraNya. Domba-domba yang tidak percaya bukan termasuk kawanan domba yang percaya. Namun seseorang menjadi domba BUKAN KARENA dia telah percaya TERLEBIH DAHULU, tetapi karena dia telah ditetapkan menjadi dombaNya. Seseorang menjadi percaya KARENA dia adalah domba sejati dari gembala sejati. Percaya adalah TANDA/CIRI atau AKIBAT dari MENJADI domba Kristus.


Tanggapan Budi Asali:
Hmm, ngaku Reformed, dan mencela ke-reformed-an saya? Tetapi ngajar spt org idiot spt itu? Coba cocokkan ajaranmun dg tafsiran Calvin sendiri di bawah ini.

Calvin (tentang Yoh 10:8): here a question arises, When does a person begin to belong to the flock of the Son of God? For we see many who stray and wander through deserts during the greater part of their life, and are at length brought into the fold of Christ. I reply, the word sheep is here used in two ways. When Christ says afterwards, that he has other sheep besides, he includes all the elect of God, who had at that time no resemblance to sheep. ... By nature, we are at the greatest possible distance from being sheep; but, on the contrary, are born lions, tigers, wolves, and bears, until the Spirit of Christ tames us, and from wild and savage beasts forms us to be mild sheep. Thus, according to the secret election of God, we are already sheep in his heart, before we are born; but we begin to be sheep in ourselves by the calling, by which he gathers us into his fold. Christ declares that they who are called into the order of believers are so firmly bound together, that they cannot stray or wander, or be carried about by any wind of new doctrine. (= di sini suatu pertanyaan muncul, Kapan seseorang mulai termasuk dalam kawanan domba dari Anak Allah? Karena kita melihat banyak orang yang tersesat dan mengembara melalui padang pasir selama bagian yang lebih besar dari kehidupan mereka, dan pada akhirnya dibawa ke dalam kandang Kristus. Saya menjawab, kata ‘domba’ di sini digunakan dalam dua cara. Pada waktu Kristus berkata belakangan bahwa Ia mempunyai domba-domba yang lain, Ia mencakup semua orang-orang pilihan Allah, yang pada saat itu tidak mempunyai kemiripan dengan domba. ... Secara alamiah, kita ada dalam jarak terjauh yang memungkinkan dari keberadaan sebagai domba; tetapi sebaliknya, kita dilahirkan sebagai singa, serigala, dan beruang, sampai Roh Kristus menjinakkan kita, dan dari binatang-binatang yang liar dan buas membentuk kita menjadi domba-domba yang lembut. Jadi, sesuai dengan pilihan rahasia dari Allah, kita sudah adalah domba dalam hatiNya, sebelum kita dilahirkan; tetapi kita mulai menjadi domba dalam diri kita sendiri oleh panggilan, dengan mana Ia mengumpulkan kita ke dalam kandangNya. Kristus menyatakan bahwa mereka yang dipanggil ke dalam kelompok orang-orang percaya diikat dengan begitu teguh / kuat, sehingga mereka tidak bisa tersesat atau mengembara, atau dibawa / dihanyutkan oleh angin manapun dari ajaran yang baru).







Yohanes 10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Bagaimana dengan Rasul Paulus yang berbicara tentang iman? Silakan dibaca ayat-ayat di bawah ini dan disimpulkan apakah iman keselamatan orang percaya adalah iman yang berasal dari sisi manusia?
I Tes 3:2 dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman..
Roma 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai dirimenurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Efesus 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Iman BUKAN Tanggung Jawab manusia

Tanggapan Budi Asali:
Tolol bukan main. Saya di atas sdh katakan, iman memang dianugerahkan tetapi tetap yg percaya adalah orgnya. Allah tidak percaya utk dia. Lalu apa gunanya byk ayat alkitab yg memerintahkan manusia utk percaya? Sbg hiasan, org tolol?

Keselamatan adalah anugerah dari Allah. Ketika manusia jatuh dalam dosa, seluruh keberadaan manusia dicemari oleh kuasa dosa. Manusia cenderung berbuat jahat dan melawan perintah Allah. Teologi Reformed sangat menekankan adanya kejatuhan total dari manusia. Istilah kerennya adalah Total Depravity. Meskipun dalam pemahamannya sering bisa berbeda dalam penerapan doktrin ini, tetapi teolog reformed sepakat bahwa tidak ada manusia yang mencari Allah, tidak ada manusia yang layak diselamatkan, tidak ada manusia yang memenuhi standar keselamatan dari Allah. Manusia sudah MATI. Tidak bisa bangun dan tidak bisa BERTANGGUNG JAWAB untuk keselamatannya selain dia bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri.

Tanggapan Budi Asali:
Hmmm, kalau tak bertanggung jawab utk imannnya mengapa bisa bertanggung jawab utk dosanya? Otak kecilmu itu tak bisa melihat kontradiksi di dlmnya? Hehehe.

Aku muak baca tulisan tolol dr org sok pinter. Aku cukup baca sampai sini, dan tidak aku lanjutkan, dp aku muntah.
Aku nasehatkan, belajar baik2 dulu, ikut katekisasi dulu, baru nulis di internet, apalagi mengkritik org yg tingkatnya 100 x  diatasmu!


BUDI ASALI




Ketika seseorang disebut mati, apakah anda mau berharap dia bertanggung jawab untuk bangkit kembali? Karena itulah keselamatan memerlukan karya Roh Kudus. Karena itulah seseorang harus dilahirkan dari air dan Roh. SEMUA respon manusia dalam pencarian akan keselamatan adalah kesia-siaan dan gagal belaka. Manusia berusaha bertanggung jawab atas keselamatannya, namun hanya Allah yang bisa membenarkan. Menyatakan bahwa manusia bisa dan harus bertanggung jawab untuk percaya supaya bisa selamat sembari mengaku reformed sejati adalah hal yang paling mengenaskan. Inilah yang dilakukan oleh blogger reformed “sejati” yang menuliskan di blog Sekali Selamat, Tetap selamat. Berikut adalah kutipannya :
Dua sisi keselamatan (proses keselamatan):
1). Dari sudut Allah : Kita telah dipilih / ditentukan dari sejak semula
2). Sisi Manusia : Manusia HARUS PERCAYA pada Kristus.
Kitab Suci menjelaskan secara gamblang bahwa ‘keselamatan’ / ‘hidup kekal’ itu diperoleh ketika orang tersebut PERCAYA pada Tuhan Yesus Kristus.
Ayat-ayat diatas mencatat bahwa “percaya” adalah tindakan awal, yang harus diambil oleh manusia supaya dia beroleh “hidup yang kekal”. Tetapi bukan berarti tindakan “percaya” itu dikarenakan oleh usaha / kekuatan manusia itu sendiri, tidak, itu HANYA oleh karena anugerah Allah. 
Disini saya melihat, “percaya” adalah merupakan bentuk tanggung jawab manusia yang harus dilakukannya jika ingin selamat.
Kalau memang “percaya” bukan ‘CARA’ atau ‘SYARAT’ manusia untuk selamat, lalu mengapa pada ayat-ayat diatas, kata “percaya” dituliskan terlebih dahulu dari pada kata “selamat” atau “hidup kekal” ???  
Tanpa PERCAYA, manusia tidak akan mendapat pengampunan dosa.
Ayat ini menjelaskan ada 2 sisi keselamatan: Yang pertama dari pihak Allah; Oleh karena kasih karunia-Nya, manusia diselamatkan. Yang kedua, dari pihak manusia; manusia itu sendiri bertanggung jawab untuk percaya / beriman agar bisa selamat.
Jadi, manusia diselamatkan karena KASIH KARUNIA oleh IMAN pada Kristus.
Dua hal ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Allah menetapkan manusia untuk selamat dari sejak manusia itu sendiri belum ada. Tetapi Allah juga memberi tanggung jawab kepada manusia untuk PERCAYA. Orang yang telah ditetapkan, dia PASTI akan percaya, tetapi mereka yang tidak dipilih, PASTI akan binasa.
Karena Alkitab mengajarkan manusia bertanggung jawab untuk percaya supaya bisa selamat, maka Allah juga mengajarkan pada orang yang telah percaya itu, untuk memberitakan injil bagi semua orang.
Tidak ada seorangpun yang jika DIBERI tanggung jawab oleh Allah akan MAU percaya kepada Kristus, KALAU tidak dianugerahi dari Allah sendiri. Kalau seseorang TIDAK BISA percaya TANPA anugerah Allah, maka apa yang akan terjadi jika Anugerah Allah bekerja? Maka orang tersebut akan percaya. Jadi, apakah percaya MENYEBABKAN anda akan terlepas dari neraka dan terlempar ke sorga? Haha…Kalau semua adalah anugerah Allah, apakah MASIH ADA tersisa untuk yang disebut tanggung jawab manusia? Silakan kita bertanya kepada diri kita sendiri apakah ketika kita percaya kita SUDAH MEMENUHI tanggung jawab kita? Bukankah ketika percaya, kita menyadari JUSTRU adalah karena kita sudah TIDAK BISA bertanggung jawab, maka kita hanya bisa berseru : SOLA GRATIA? Bukankah ketika kita menyadari keselamatan kita adalah anugerah Allah maka keselamatan kekristenan tidak memerlukan sisi manusia lagi? Sisi manusia dari hongkong?
Dalam tulisan seorang reformed “sejati” diatas yang menunjukkan bahwa keselamatan itu ada dua sisi, salah satunya adalah sisi manusia yaitu bertanggung jawab percaya JUSTRU menimbulkan suatu pemahaman yang menggelikan. Silakan bertanya kepada beliau : Apakah kalau percaya, bisa tidak dipilih? Kalau dipilih pasti percaya?
Allah menetapkan manusia untuk selamat dari sejak manusia itu sendiri belum ada. Tetapi Allah juga memberi tanggung jawab kepada manusia untuk PERCAYA. Orang yang telah ditetapkan, dia PASTI akan percaya, tetapi mereka yang tidak dipilih, PASTI akan binasa.
Orang yang dipilih pasti percaya. Jadi apakah yang dipilih pasti bertanggung jawab? Pasti benar bukan? Lalu apakah bertanggung jawab menunjukkan CARA bagaimana dia dipilih? Pasti benar bukan?
Allah menetapkan manusia untuk selamat dari sejak manusia itu sendiri belum ada
.Tetapi Allah juga memberi tanggung jawab kepada manusia untuk PERCAYA.
Karena yang dipilih pasti selamat, maka Allah memberi tanggung jawab UNTUK percaya. Dengan demikian pilihan Allah pasti percaya dan pasti selamat. Lalu apakah Allah MEMPERTIMBANGKAN sisi manusia ketika memilih? Kalau Allah memberi tanggung jawab kepada manusia untuk percaya, bukankah itu berarti semuanya adalah BERASAL dari Allah? Yang ingin saya tanyakan : Manakah yang merupakan tanggung jawab manusia? Apakah iman? Kalau iman=tanggung jawab, bukankah iman berasal dari Allah? Kalau iman tidak berasal dari Allah, berarti iman TERPISAH secara relasi dengan PILIHAN Allah. Berarti Iman yang menyelamatkan adalah iman yang TUMBUH sendiri dalam diri manusia terlepas dari karya Allah. Nah, sekarang, jika kita tidak setuju, bukankah itu berarti beriman BUKAN bertanggung jawab namanya? Bukankah ketika manusia bertanggung jawab atas dosanya adalah KETIKA manusia melakukan sesuatu yang jahat terpisah secara relasi dengan kebenaran Allah? Dengan demikian maka kata “tanggung jawab” adalah SALAH dalam terminologi iman keselamatan. Iman bukan tanggung jawab manusia. Iman adalah karunia dari Allah untuk menciptakan relasi keselamatan dalam diri orang percaya. Tidak ada TUNTUTAN bahwa ketika kita diinjili, maka kita harus bertanggung jawab SUPAYA kita bisa selamat. Justru Injil menyadarkan bahwa kita TIDAK MAU bertanggung jawab atas keselamatan kita. Justru Injil menyadarkan bahwa segala tanggung jawab kita telah GAGAL dalam memenuhi hukum Allah. Injil harus menyadarkan bahwa manusia TIDAK BISA BERTANGGUNG JAWAB lagi untuk selamat, tetapi hanya bisa bertanggung jawab atas dosanya dan berada di bawah murka Allah. Injil harus menyadarkan bahwa hanya berdasarkan anugerah Allah dan kekuatan Allah maka keselamatan itu terjadi. Lalu dimana Iman sebagai SYARAT dan TANGGUNG JAWAB dari SISI Manusia? Hanya satu kalimat buat si reformed sejati : Tanggung jawab dari hongkong?
Kita bertanggung jawab mengabarkan Injil BUKAN KARENA manusia BISA dan HARUS bertnggung jawab UNTUK keselamatannya. Justru kita menginjili KARENA manusia tidak bisa bertanggung jawab lagi untuk selamat. Kita menginjili karena kita tidak tahu siapa saja yang akan selamat. Tetapi kita menginjili karena kita yakin Allah telah memilih umat pilihanNya supaya selamat. Kita menginjili BUKAN karena manusia mempunyai tanggung jawab supaya bisa selamat. Kita menginjili karena Gembala akan mengumpulkan domba-dombaNya. Kedaulatan Allah dan penginjilan tidak pernah bertentangan satu dengan lainnya. Predestinasi dan Penginjilan tidak pernah menjadi antitesis.
Iman bukan tanggung jawab. Karena bukan tanggung jawab, maka kita TIDAK bisa memegahkan diri. Seandainya percaya adalah tanggung jawab manusia, maka kita akan memegahkan tanggung jawab kita dan kita MERASA tanggung jawab kita bisa MENGHAKIMI orang yang belum bertanggung jawab. Bahkan menghakimi orang yang kita TIDAK TAHU apakah dia SUDAH bertanggung jawab atau tidak. Jika iman adalah tanggung jawab manusia, maka orang yang MATI tidak bisa bertanggung jawab. Jika iman adalah tanggung jawab manusia, maka Anugerah Allah DAPAT DITOLAK oleh manusia yang BISA bertanggung jawab. Jika iman adalah tanggung jawab manusia, maka yang ditebus Yesus adalah manusia yang bisa bertanggung jawab saja. Jika iman adalah tanggung jawab manusia dari sisi manusia, maka seluruh sendi teologi reformed akan menjadi suatu gurauan karena ulah para murid Budi Asali. Bukankah mereka adalah Reformed sejati? Kita akan membandingkan ajaran mereka dengan teologi yang sering dikecam oleh guru mereka sendiri, yaitu teologi Arminian.
ANUGERAH PENDAHULUAN ( Prevenient Grace)
Konsep anugerah pendahuluan adalah konsep yang dikembangkan oleh teolog Arminian khususnya kaum Wesleyan ( Methodist) untuk menekankan bahwa manusia mempunyai tanggung jawab dalam merespon keselamatan dari Allah. Menurut doktrin Methodist, anugerah pendahuluan adalah anugerah yang diberikan Allah MENDAHULUI munculnya respon manusia terhadap tawaran Injil. Jadi, anugerah tersebut diberikan kepada semua manusia. Anugerah pendahuluan akan memampukan manusia untuk bertanggung jawab, merespon dan sekaligus percaya kepada Kristus. Anugerah ini dapat ditolak oleh manusia. Allah sudah memberikan anugerah ini kepada SETIAP manusia, sehingga tawaran Injil DAPAT direspon manusia. Anugerah pendahuluan adalah konsep penting dalam memahami keterkaitan antara kedaulatan Allah dan respon manusia dalam rencana keselamatan di dalam teologi Arminian. Asumsi dari konsep ini adalah keselamatan kekristenan adalah keselamatan yang telah dikerjakan oleh Allah, NAMUN harus mendapat respon dari manusia. Keselamatan harus dilihat dari dua sisi, yaitu sisi Allah dan sisi manusia. Allah memilih manusia berdasarkan pengetahuan kekalNya, namun manusia yang harus beriman supaya selamat. Surat Paulus kepada Titus 2:11 menyatakan : Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. ( For the grace of God that brings salvation has appeared to all men.) menjadi salah satu dasar dari doktrin ini. Anugerah ini akan menyadarkan bahwa manusia harus bertanggung jawab untuk percaya. Konsep ini menekankan bahwa tanggung jawab manusia dimungkinkan oleh anugerah Allah. Ada anugerah, ada tanggung jawab manusia, sehingga manusia HARUS bertanggung jawab untuk percaya. Anda bisa klik disini dan disini atau disini untuk membaca sekilas.
Definisi dari web DISINI menuliskan anugerah pendahuluan adalah : Prevening grace antecedes human responsiveness so as to prepare the soul for the effective hearing of the redeeming Word. This preceding grace draws persons closer to God, lessens their blindness to divine remedies, strengthens their will to accept revealed truth, and enables repentance. Only when sinners are assisted by prevenient grace can they begin to yield their hearts to cooperation with subsequent forms of grace. ( Thomas Oden )
Secara umum teologi Wesley membedakan 3 anugerah, saya menyimpulkan dari SINI :
1.    Anugerah Pendahuluan : Anugerah yang diberikan Allah kepada manusia sebelum manusia bertobat. Anugerah ini akan bisa memampukan manusia bertobat dan percaya.
2.    Anugerah Pembenaran : anugerah pertobatan dimana manusia sendiri mengalami pengampunan dosa dan percaya kepada Allah yang membenarkan dia dalam karya Kristus.
3.    Anugerah pengudusan : Anugerah melalui karya Roh Kudus sehingga manusia dapat bertumbuh ke arah kedewasaan.
Teologi Wesley tentang anugerah pendahuluan adalah titik sentral yang diyakini akan menjadi jembatan bagi pengertian teologi Calvinis dan Arminian. Namun sampai sekarang, konsep ini ditolak dalam teologi Reformed. Anugerah pendahuluan tidak bisa merupakan bagian dari anugerah yang menyelamatkan. Anugerah pendahuluan yang dibahas dalam konsep teologi Arminian juga bukan merupakan merupakan anugerah UMUM yang dibahas dalam teologi Reformed. Tetapi yang herannya, masih ada blogger murid guru reformed “sejati” mengajarkan bahwa keselamatan itu ada dua sisi, sisi anugerah Allah dan sisi iman manusia. Setelah Allah memilih, maka manusia harus beriman. Bagaimana manusia bisa beriman? Bukankah harus ada anugerah Allah yang membuat manusia berespon? Kalau harus ada anugerah Allah, baru manusia berespon dan bertanggung jawab, bukankah ini adalah konsep anugerah pendahuluan? Bahkan teolog Arminian/Wesleyan TIDAK PERCAYA bahwa IMAN adalah usaha/kekuatan manusia itu sendiri. Mungkinkah sang blogger yang sok reformed itu tidak tahu yang ditulisnya adalah akar dari teologi Wesleyan? Haha….
Ayat ini menjelaskan ada 2 sisi keselamatan: Yang pertama dari pihak Allah; Oleh karena kasih karunia-Nya, manusia diselamatkan. Yang kedua, dari pihak manusia; manusia itu sendiri bertanggung jawab untuk percaya / beriman agar bisa selamat.
……bahwa “percaya” adalah tindakan awal, yang harus diambil oleh manusia supaya dia beroleh “hidup yang kekal”. Tetapi bukan berarti tindakan “percaya” itu dikarenakan oleh usaha / kekuatan manusia itu sendiri, tidak, itu HANYA oleh karena anugerah Allah.
Apakah ini adalah reformed ecek-ecek yang menyamar? Atau ini adalah reformed ecek-ecek yang salah belajar? Atau ini adalah reformed ecek-ecek yang belajar yang dia sendiripun tidak tahu dan mengerti? Atau mungkin para murid Budi Asali menjadi bingung sehingga tidak bisa membedakan lagi aliran teologi yang ada? Ataukah ini adalah salah satu definisi baru “REFORMED SEJATI”? Haha..
Wahai para murid Budi Asali di SS ini, kalau anda bingung anda termasuk aliran yang mana, silakan KLIK DISINI untuk mengisi quiznya…Haha…Kemudian saya sarankan jangan membawa nama aliran teologi tertentu kalau anda HANYA bisa ngomong besar dan kosong melompong. ( NB: Tenang saja, saya tidak menyatakan anda sesat, bidat atau bahkan akan masuk neraka gara-gara salah mengerti aliran anda, haha)
Izinkan saya mengutip perkataan Sdr Hai-hai dalam komentarnya sebagai penutup blog ini :
MENGAKU diri Reformed SEJATI dan MENGUTUK ajaran Arminianisme SESAT namun mengajarkan bahwa PERTOBATAN dan KETEKUNAN di dalam PERTOBATAN adalah ALASAN dan CARA seseorang DISELAMATKAN hanya dilakukan oleh Pdt. Budi Asali MDiv dan murid-muridnya. MENGENASKAN. Benar-benar MENGENASKAN..
»»  baca selengkapnya...

Selasa, 04 Desember 2012

DEBAT Calvinisme VS Armenianisme


CALVINISme VS ARMiNIANisme
DAN
PEMBAHASAN
Oleh Pdt Budi Asali, MDiv

sesi 1 :  Unconditional Election  (= Pemilihan yang tidak   bersyarat).
sesi 2 :  Perseverance of the Saints (= Ketekunan orang-orang kudus).
Dr. dr. Steven E. Liauw, S.Ked., M.Div., D.R.E., Th.D. dan
Ev. dr. Andrew M. Liauw, S. Ked., M. Div.
(Arminianisme - Keselamatan Bisa Hilang )  
Para Doktor dari  :

Graphe International Theological Seminary = GITS

atau STT  Graphe  (STT Fundamental), JAKARTA  
VS

Pdt. Budi Asali, MDiv

Pdt. Esra Alfred Soru, STh.

(Calvinisme -  Keselamatan Tidak Bisa Hilang)







»»  baca selengkapnya...

Rabu, 21 November 2012

Marlojong Ahu Tuhan


MARLOJONG AHU TUHAN
Download Versi SIHAR & RAHEL (wma)
mungkin suaranya agak pecah karena direkam pakai alat sederhana 
dan masih dalam rekaman pada saat latihan!

Dipopulerkan oleh : Juliaus sitanggang & J. Manik
(klik untuk download Versi Julius dengan J. Manik)

Sai mauas rohakku tu Ho, o Jesus
Songon ursa malungun tu mualMu

Songonima siholhu tu Ho Debatakhu
Andiganma boi tataponkhu  Tuhan

Marlojong ahu tu Ho
Hulului Tuhan
Naeng hu ida bohimi
Sai mauas ahu tu Ho
Mabaor dingolukhi

Marlojong ahu Tu ho
Hupaima  Tuhan
Sai hupaima Ho Tuhan
Holan ho, sae Ho do gogokhu
Pos rohakhu raphon Ho Jesus


Hatiku haus akanMu oh Tuhanku
Sperti rusa yang rindukan sungaiMu

Demikian jiwaku, rindukanMu Tuhanku
Bilakahku dapat memandangMu Yesus

Ku berlari padaMu
Kucari Tuhan, ku cari wajahMu
Ku haus akan diriMu,
Puaskan dahagaku

Kuberlari padaMu
Kuharap Tuhan
Kuharap diriMu
Hanya Kau kekuatanKu
Kuaman bersamaMU Yesus




»»  baca selengkapnya...

Selasa, 30 Oktober 2012

lirik Lagu Sinondangni lilin na tiur



By: Brady, Holong, Lamsihar, Retta, Rahel, Lilis, Elisa
Sinondangni lilin na tiur, dohot gaba- gaba na mangerbang
Pasingkophon hinaulina..pesta hatutubuni Tuhantai…hoooo
Soara ni giring- giring pe…marsaringar songon na manjou
Asa dohot hita marningot, pesta haluanon nasumdengganon

Sangapma, hasangaponma, di-Ama na di surgoi
Damema, hadameonma, dijolma halomoani
Nungna ro be sipalua manondangi haholomon i
Dipalua hita jolma, sian mara dohot dosai
Musik….
Hadameon sian surgoi, dohot holong na somurungi
Sai maringar ni roha nami, badiama pesta haluanon on

Reff:     Sangapma hasangaponma (hasangapon) di-Ama  na di surgoi  (ho,, ho,,)
Damema, hadameonma dijolma halomoani (hadameon..)Nunga ro robe sipalua, manondangi  halomon i
Dipalua hita jolma sian mara dohot dosai...

Ending…
Dipalua hita jolma sian mara dohot dosai

dipopulerkan oleh Various artis Klik Untuk Download lagunya


»»  baca selengkapnya...

Selasa, 16 Oktober 2012

"BE YOUR SELF" Benarkah???


BE YOU’R SELF
Berbicara tentang “Be Your Self” menjadi sesuatu sangat TREN akhir-akhir ini, baik dalam kalangan Kristen dan non-kristen, bahkan banyak yang membuat peryataan “Be Your Self” menjadi motto hidup perorangan maupun dalam persekutuan-persekutuan.
Saya sebagai seorang Kristen sering miris melihat orang-orang yang dengan begitu gampangnya berkata/berbicara tentang “Be your self” ini tanpa melihat tiap-tiap sudut yang penting diperhatikan. Kali ini saya akan membahas peryataan “Be Your Self” dalam prespektif orang Kristen dengan dasar-dasar Alkitab tentunya.
Be Your Self tentunya tidak lepas dari Sifat dasar manusia yang digambarkan dalam Alkitab:
1.   Manusia sebagai Ciptaan Allah
I) Didahului oleh suatu perundingan ilahi.
Kej 1:26-27 - “(26) Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ (27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka”.
Arti kata ‘kita’ dalam Kej 1:26:
1)   Arti yang salah: ‘kita’ = Allah + malaikat.
Arti ini jelas salah, karena ini akan berarti bahwa:
·        manusia diciptakan menurut gambar dan rupa malaikat.
·        malaikat = co-creator / rekan pencipta dari Allah!
2)   Arti yang benar: ‘kita’ = pribadi-pribadi dalam diri Allah Tritunggal.
Jadi jelas bahwa Kej 1:26 menunjukkan bahwa sebelum Allah menciptakan manusia, terjadi semacam perundingan dalam diri Allah! Ini tidak pernah terjadi sebelumnya pada waktu Allah menciptakan hal-hal yang lain. Ini menunjukkan bahwa sesuatu yang unik dan istimewa akan terjadi, yaitu penciptaan manusia!
II) Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
1)   Gambar dan rupa  (Image and likeness).
a)   Ada yang membedakan dua istilah ini berdasarkan arti katanya.
Tetapi pembedaan ini jelas salah, karena dua kata ini digunakan secara bergantian / bisa dibolak-balik (interchangeable).
·        Kej 1:26 - gambar dan rupa (image and likeness).
·        Kej 1:27 - gambar (image).
·        Kej 5:1 - rupa (likeness).
·        Kej 9:6 - gambar (image).
·        1Kor 11:7 - gambar (image).
·        Kol 3:10 - gambar (image).
·        Yak 3:9 - rupa (likeness).
b)   Ada yang membedakan dua istilah ini berdasarkan kata depan (preposition) yang berbeda dalam Kej 1:26.
KJV/RSV - in our image, after our likeness’ (= dalam gambar Kita, menurut rupa Kita).
NASB: in our image, according to our likeness’ (= dalam gambar Kita, menurut rupa Kita).
Catatan: kata depan yang pertama dalam bahasa Ibrani adalah BE, dan yang kedua adalah KE.
Tetapi pembedaan seperti itu juga tidak bisa diterima karena:
·        Dalam bahasa Ibrani kedua kata depan itu artinya bisa sama.
Kata depan yang pertama (BE) artinya: in (= dalam), as (= seperti), within (= di dalam), among (= di antara), according to (= menurut),  into (= ke dalam), with (= dengan).
Kata depan yang kedua (KE) artinya: like / as (= seperti), within (= di dalam), among (= di antara), according to (= menurut), into (= ke dalam), with (= dengan).
Karena itu NIV menterjemahkan secara sama: in our image, in our likeness’ (= dalam gambar Kita, dalam rupa Kita).
·        Dalam Kol 3:10 kata depan yang kedua dipasangkan dengan kata yang pertama. KJV: ‘renewed in knowledge after the image of him’ (= diperbaharui dalam pengetahuan menurut gambarNya).
·        Dalam Kej 5:1 kata depan yang pertama dipasangkan dengan kata yang kedua: in the likeness of God’ (= dalam rupa Allah).
·        Dalam Kej 5:3 kata depan yang pertama dipasangkan dengan kata yang kedua, dan kata depan kedua, dipasangkan dengan kata yang pertama: in his own likenessafter his image (= dalam rupaNya sendiri, menurut gambarNya).
Kesimpulan: Karena kata ‘image’ dan ‘likeness’ bisa dibolak-balik dan demikian juga kata depan ‘in’ dan ‘after’, maka tidak ada alasan untuk membedakan antara ‘in our image’ dan ‘after our likeness’. Ini hanya suatu kebiasaan orang Ibrani dalam menyatakan sesuatu, dimana mereka sering menyatakannya, lalu mengulang dengan kata-kata yang berbeda tetapi yang artinya sama.
2)   Manusia adalah gambar dan rupa Allah.
Artinya semua manusia adalah copy dari Allah, dan karenanya manusia mirip dengan Allah. Tentu kemiripan ini tidak terjadi dalam segala hal, karena Allah mempunyai sifat-sifat yang tidak bisa diberikan kepada orang lain (incommunicable attributes), seperti:
·        sifat self-existent (ada dengan sendirinya).
·        sifat tetap / tak bisa berubah.
·        sifat tak terbatas (maha ada).
3)   Hal-hal yang tercakup dalam ‘gambar dan rupa Allah’ dalam diri manusia.
a)   Original righteousness (= kebenaran yang semula) yang terdiri dari pengetahuan, kebenaran, dan kekudusan yang benar.
Dasar Kitab Suci:
·        Kej 1:31 - “Maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam”.
·        Pkh 7:29 - “Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih”.
KJV/RSV/NIV/NASB: ‘upright’ (= kejujuran / kelurusan dalam moral).
·        Ef 4:24 - “dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya”. Kitab Suci Indonesia kurang tepat terjemahannya.
NIV: ‘and to put on the new self, created to be like God in true righteousness and holiness’ (= dan mengenakan manusia baru, diciptakan seperti Allah dalam kebenaran dan kekudusan yang benar).
Jadi, manusia diciptakan tidak sekedar dalam keadaan tidak berdosa (innocent) / netral secara moral. Manusia diciptakan dengan suatu kesucian yang positif (positive holiness). Tetapi ini tidak berarti bahwa manusia itu sempurna.
Louis Berkhof“He was, something like a child, perfect in parts, not yet in degree” (= Ia seperti seorang anak, sempurna dalam bagian-bagiannya, belum / tidak dalam tingkatannya) - ‘Systematic Theology’, hal 209.
Luther / Lutheran menganggap original righteousness (= kebenaran yang semula) ini saja yang termasuk dalam gambar dan rupa Allah dalam diri manusia, dan karena itu mereka beranggapan bahwa gambar dan rupa Allah ini hilang total pada waktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Tetapi 1Kor 11:7 dan Yak 3:9 jelas menunjukkan bahwa sesudah kejatuhan dalam dosa, manusia masih merupakan gambar dan rupa Allah.
Jadi, gambar dan rupa Allah itu rusak, tetapi tidak musnah / hilang total!
Ada yang membandingkan Kej 5:1 dengan Kej 5:3 dan lalu berkata:
·        Kej 5:1 menunjukkan bahwa Adam dicipta menurut rupa Allah.
·        Kej 5:3 menunjukkan bahwa Set adalah gambar dan rupa Adam (bukan lagi gambar dan rupa Allah!).
Tetapi penafsiran ini jelas bertentangan dengan 1Kor 11:7  Yak 3:9 di atas, yang dengan jelas menunjukkan bahwa sesudah jatuh dalam dosapun manusia tetap adalah gambar dan rupa Allah.
Jadi, Kej 5:3 harus diartikan sebagai berikut: Set adalah gambar dan rupa Adam. Karena Adam adalah gambar dan rupa Allah (Kej 5:1), maka Set juga adalah gambar dan rupa Allah.
Kalau setelah kejatuhan ke dalam dosa (yang menyebabkan manusia kehilangan original righteousness / kebenaran yang semula itu) manusia tetap adalah gambar dan rupa Allah, maka haruslah disimpulkan bahwa pasti ada hal-hal yang lain yang termasuk dalam gambar dan rupa Allah dalam diri manusia (selain original righteousness).
b)   Manusia adalah makhluk berakal.
Allah adalah makhluk berakal. Manusia juga adalah makhluk berakal karena manusia adalah gambar dan rupa / copy dari Allah.
Binatang hanya mempunyai naluri, bukan akal [Ayub 39:16-20 (Inggris: Job 39:13-17)  Maz 32:9  Maz 49:21  Maz 73:22  Yudas 10]. Karena itu binatang tidak bisa mengembangkan kemampuannya sendiri. Contoh:
·        ikan / katak dalam berenang. Bandingkan dengan manusia yang bisa berenang dalam bermacam-macam gaya yang mereka ciptakan sendiri.
·        harimau / singa dalam menangkap mangsa. Bandingkan dengan manusia dalam mencari nafkah.
·        burung berkicau. Bandingkan dengan manusia dalam menyanyi yang bisa menggunakan suara 1, 2, 3, dan 4. Tidak ada burung-burung dimanapun yang bisa melakukan hal itu
·        burung / binatang dalam membuat sarang. Bandingkan dengan manusia dalam membuat rumah yang begitu bervariasi.
·        binatang makanannya terus sama. Bandingkan dengan manusia dalam menciptakan bermacam-macam makanan.
Jadi, akal adalah sesuatu yang sangat membedakan manusia dari binatang! Ada banyak orang Kharismatik yang mengatakan bahwa kita harus membuang akal, karena kalau tidak maka kita tidak akan terbuka terhadap pekerjaan Roh Kudus, persekutuan terindah dengan Tuhan tidak bisa terjadi, dan juga mujijat-mujijat tidak bisa terjadi. Ini salah dan tidak alkitabiah! Pembuangan akal seperti ini menjadikan kita seperti binatang! Kita memang tidak boleh bersandar pada akal (Amsal 3:5), tetapi itu tidak berarti bahwa kita harus membuang akal.
c)   Manusia adalah makhluk bermoral (moral being).
Binatang bukanlah makhluk bermoral dan karena itu untuk binatang tidak ada dosa atau suci, baik atau jahat. Tetapi manusia adalah makhluk bermoral (seperti Allah, malaikat, setan), karena itu ada dosa / suci, baik / jahat.
Kalau saudara tidak memperdulikan dosa /  suci, baik / jahat, dsb, maka saudara menjadi seperti binatang.
d)   Manusia adalah makhluk rohani.
Allah adalah Roh (Yoh 4:24). Manusia adalah gambar dan rupa / copy dari Allah. Jadi, manusia adalah makhluk rohani.
Kej 2:7 juga menunjukkan pemberian nafas hidup kepada manusia yang menyebabkan ia menjadi makhluk rohani. Ini menyebabkan manusia bisa berhubungan / bersekutu dengan Allah, berdoa, mendengarkan Firman Tuhan, berbakti kepada Tuhan, dsb.
Binatang bukan makhluk rohani, sehingga tidak bisa berhubungan dengan Allah, berdoa, dsb.
Kalau saudara tidak berusaha untuk berhubungan / bersekutu dengan Allah, saudara menjadikan diri saudara sendiri seperti binatang.
e)   Manusia itu immortal (tak bisa binasa / musnah).
1Tim 6:16 mengatakan Allah itu tidak takluk kepada maut (immortal). Dikatakan ‘satu-satunya’ karena immortality adalah essential quality (= sifat hakiki) dari Allah. Allah mempunyai sifat itu dalam dan dari diriNya sendiri.
Karena manusia adalah gambar dan rupa Allah, maka manusia juga immortalImmortality pada manusia ini meliputi:
·        jiwa / roh: tidak ada akhirnya.
·        tubuh: pada mulanya (sebelum ada dosa) tidak membawa benih kematian. Maut / kematian baru ada setelah ada dosa (Kej 3:19  Ro 5:12  Ro 6:23).

2.   Manusia sebagai orang Berdosa
Peristiwa kejatuhan manusia / Adam diceritakan dalam Kej 3.
1)   Kejadian 3 adalah bagian yang bersifat hurufiah! Dasar pandangan ini:
a)   Kitab Kejadian adalah kitab yang bersifat sejarah / hurufiah (tetapi itu tidak berarti bahwa kitab Kejadian hanya sekedar kitab sejarah dan bukan Firman Tuhan!).
b)   Hal-hal yang terjadi secara historis dalam Kej 3 mendasari doktrin-doktrin lain dalam Kitab Suci. Bandingkan dengan Ro 5:12,18,19   1Kor 15:21,22.
Ro 5:12,18-19 - “(12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. ... (18) Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. (19) Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar”.
1Kor 15:21-22 - “(21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus”.
Adalah tidak masuk akal, kalau kejadian-kejadian dalam Kej 3 itu hanya merupakan dongeng / perumpamaan, tetapi bisa menjadi dasar dari doktrin-doktrin penting dalam kekristenan.
c)   Ayat-ayat seperti Ro 5:12,18,19  2Kor 11:3  1Tim 2:14 menunjukkan bahwa Paulus mempercayai bahwa Kej 3 adalah bagian Kitab Suci yang bersifat hurufiah.
2Kor 11:3 - “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya”.
1Tim 2:14 - “Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa”.
2)   Penggoda: ular yang dipakai / diperalat oleh setan.
Sekalipun Kej 3 hanya menyebutkan ‘ular’, dan sama sekali tidak menyebut ‘setan’, tetapi jelas ada setan yang memperalat ular itu. Dasar pandangan ini:
a)   Sekalipun Kej 3:1 mengatakan bahwa ular adalah binatang yang paling cerdik, tetapi bagaimanapun ia adalah binatang dan Kitab Suci mengatakan bahwa binatang tidak berakal budi (Ayub 39:16,20  Maz 32:9  Maz 49:21  Maz 73:22  Yudas 10). Sedangkan penggoda dalam Kej 3 jelas menunjukkan bahwa ia mempunyai akal yang luar biasa hebatnya.
b)   Kej 3:15 jelas merupakan nubuat tentang kekalahan setan dari Yesus. Ini digenapi ketika Yesus bangkit dari antara orang mati.
c)   Dalam Wahyu 12:9 dan Wahyu 20:2 setan disebut naga / ular tua.
3)   Adanya setan yang menggoda Adam dan Hawa dalam Kej 3, menunjukkan dengan jelas bahwa sebelum dosa pertama manusia, sudah ada dosa dalam alam semesta, yaitu yang ada dalam dunia malaikat

ð  Akibat dari Kejatuhan Manusia
·         Guilty (= bersalah) adalah suatu keadaan dimana kita layak menerima hukuman karena pelanggaran hukum.
Ro 3:19 - “Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah”.
Ro 5:18 - “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup”.
Ef 2:3 - “Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain”.
Jadi guilt berhubungan dengan keadilan Allah.

·         Pollution (= Kecemaran).
1)   Arti dari Pollution adalah: kebejadan dalam kecondongan maupun karakter, yang melekat pada setiap orang berdosa.
2)   Setiap manusia dianggap guilty (= bersalah) di dalam Adam, dan sebagai akibatnya, dilahirkan dengan suatu kwalitet dasar yang bejad.
3)   Ini berhubungan dengan kekudusan / kesucian Allah.
Manusia itu sepenuhnya tidak kudus, sehingga bertentangan dengan kekudusan Allah.
4)   Ayat-ayat Kitab Suci yang menunjukkan Pollution:
Ayub 14:4 - “Siapa dapat mendatangkan yang tahir dari yang najis? Seorangpun tidak!”.
Yer 17:9 - “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”.
Mat 7:16-20 - “(16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka”.
Ro 8:5-8 - “(5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. (6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. (7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. (8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah”.
Ef 4:17-19 - “(17) Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia (18) dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. (19) Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran”.


3.   Kesimpulan Be Your Self
Dari bagian diatas kita melihat bahwa manusia sudah
1.   Guilty (= bersalah
2.      Pollution (= Kecemaran).

Jadi Apakah kita akan menjadi diri kita sendiri dalam “kesalahan kita & Kecemaran” hidup manusia? Seperti yang saya jelaskan diatas????
Tanya hati nuranimu “tapi ingat hati nuranipun tidak lagi murni” sebagai orang berdosa hati nuranipun menjadi ikut tercemar dalam DOSA!!
So, salah satunya adalah Tanya hatinuranimu uji dengan kebenarannya dalam terang Firman Tuhan
manusia adalah orang berdosa, bebal, dan bgitu bayak hal2 yg tidak memuliakan Tuhan yg senang dilakkn

jadi klo mo diblang BE YOUR SELF -> jadilah seperti apa yg sya katkn diatas jika mmng be your self adalh peryataan yg benar tongue

tpi dgn be your self orng akn lebih cepat berobah kearah yg lbh baik (dgn mnyadari siapa dirinya)
GBU

»»  baca selengkapnya...