pada suatu waktu saya membuka sebua web yaitu sabda; dan saya menemukan bahwa ada yang mengatakan dimana ajaran yang diajarkan oleh Pdt. Budi Asali dan murid-muridnya adalah ajaran yang salah benarkah demikian?? dan apa tanggapan Pdt. Budi Asali tentang tuduhan tersebut??
http://www.sabdaspace.org/dua_sisi_keselamatan_kristen_reformed_sejati_adalah_arminian
»» baca selengkapnya...
http://www.sabdaspace.org/dua_sisi_keselamatan_kristen_reformed_sejati_adalah_arminian
Saya kutip dari langusng dari Web yang mengatakan bahwa ini adalah ajaran dari murid Bapak
<Apakah ini juga sebuah Fitnahan>
Blog
ini ditulis sebagai suatu respon dan tanggung jawab seorang Vantillian
setelah membaca tulisan dan komentar yang begitu kacau-balaunya dari
seorang blogger murid Budi Asali dimana dikenal sebagai pembela doktrin
reformed sejati. Blog ini
BUKAN bertujuan untuk menyerang salah satu aliran teologi, namun HANYA
ingin menunjukkan kesombongan dan sok tahu dari para murid Budi Asali.
Begitu kacaunya pemahaman mereka, sehingga semua komentarnya hanya
merupakan komentar ecek-ecek ala reformed yang bisa kece-kece para
pembacanya. Mengaku reformed namun mengajarkan keselamatan kekristenan
ada dua sisi yaitu sisi Allah dan sisi manusia adalah hal yang paling
aneh dan sangat memalukan. Saya tidak tahu apa yang dipelajari oleh sang
guru di Reformed Theological Seminary sehingga bisa mencampuradukkan
dua pandangan teologi dengan begitu hebatnya sampai dikenal sebagai
reformed “sejati”. Atau para muridnya yang salah mengerti dan sok tahu
sok kenal dengan istilah reformed sejati? Sejati dari Hongkong? Benarkah
keselamatan dua sisi adalah konsep teologi Reformed? Ataukah ini justru
adalah konsep “gado-gado” buatan murid-murid Budi Asali?
Tanggapan Budi Asali:
Dengar org sok tahu dan tak punya aturan, Tolong berikan kutipan dr buku apa yg mengatakan bahwa dlm soal keselamatan sama sekali tak ada tanggung jawab manusia. Saya percaya manusia bisa selamat semata2 krn pekerjaan dan anugerah Tuhan, tetapi orgnya tetap punya tanggumng jawab utk percaya. Iman memang juga anugerah Tuhan, tetapi yg percaya adalah orgnya, bukan Tuhannya! Buktikan kalau ini salah, org tolol!
Keselamatan adalah Anugerah Tuhan. Sampai disini, hampir seluruh orang Kristen mengamininya. Keselamatan adalah ketika anda percaya kepada Yesus. Sampai disini, hampir seluruh orang Kristen mengamininya.
Tanggapan Budi Asali:
Hmm, dasar idiot! Skrg kamu sendiri mengatakan orgnya hrs percaya! Memang goblog!
Keselamatan adalah karena anda dikasihi dan dipilih oleh Allah. Sampai disini mungkin tinggal sebagian orang Kristen yang meyakininya. Keselamatan tidak mempertimbangkan sisi manusia.
Tanggapan Budi Asali:
Tolol lagi. Selalu ngomong bertentangan sendiri. Berapa IQ anda? 20? Tadi bilang orgnya hrs percaya, skrg bilang tak ada sisi manusia. Yg benar bukan tak ada sisi manusia, tetapi tak ada andil manusia! Dasar goblog!
Sampai disini, mungkin hanya sebagian kecil yang meyakininya. Bagaimana mungkin seseorang selamat jika dia tidak percaya? Bagaimana mungkin keselamatan bisa terjadi TANPA iman? Disini kita harus dengan hati-hati meninjau konsep keselamatan yang diajarkan oleh Alkitab. Iman kepada Yesus adalah tanda bahwa seseorang telah diselamatkan. Iman kepada Yesus adalah akibat dari presuposisi predestinasi.
Tanggapan Budi Asali:
Iman adalah tanda keselamatan? Coba beri ayatnya maupun kutipan dr tulisan org2 Reformed atau Calvin sendiri! Dasar org tolol yg tak tahu diri!
Dengar org sok tahu dan tak punya aturan, Tolong berikan kutipan dr buku apa yg mengatakan bahwa dlm soal keselamatan sama sekali tak ada tanggung jawab manusia. Saya percaya manusia bisa selamat semata2 krn pekerjaan dan anugerah Tuhan, tetapi orgnya tetap punya tanggumng jawab utk percaya. Iman memang juga anugerah Tuhan, tetapi yg percaya adalah orgnya, bukan Tuhannya! Buktikan kalau ini salah, org tolol!
Keselamatan adalah Anugerah Tuhan. Sampai disini, hampir seluruh orang Kristen mengamininya. Keselamatan adalah ketika anda percaya kepada Yesus. Sampai disini, hampir seluruh orang Kristen mengamininya.
Tanggapan Budi Asali:
Hmm, dasar idiot! Skrg kamu sendiri mengatakan orgnya hrs percaya! Memang goblog!
Keselamatan adalah karena anda dikasihi dan dipilih oleh Allah. Sampai disini mungkin tinggal sebagian orang Kristen yang meyakininya. Keselamatan tidak mempertimbangkan sisi manusia.
Tanggapan Budi Asali:
Tolol lagi. Selalu ngomong bertentangan sendiri. Berapa IQ anda? 20? Tadi bilang orgnya hrs percaya, skrg bilang tak ada sisi manusia. Yg benar bukan tak ada sisi manusia, tetapi tak ada andil manusia! Dasar goblog!
Sampai disini, mungkin hanya sebagian kecil yang meyakininya. Bagaimana mungkin seseorang selamat jika dia tidak percaya? Bagaimana mungkin keselamatan bisa terjadi TANPA iman? Disini kita harus dengan hati-hati meninjau konsep keselamatan yang diajarkan oleh Alkitab. Iman kepada Yesus adalah tanda bahwa seseorang telah diselamatkan. Iman kepada Yesus adalah akibat dari presuposisi predestinasi.
Tanggapan Budi Asali:
Iman adalah tanda keselamatan? Coba beri ayatnya maupun kutipan dr tulisan org2 Reformed atau Calvin sendiri! Dasar org tolol yg tak tahu diri!
Kita
sering tergoda untuk memikirkan : manakah duluan, apakah hidup yang
kekal dulu diberikan atau beriman dulu? Bukankah manusia percaya dulu,
baru bisa selamat? Kalau manusia tidak percaya, mana bisa mendapat hidup
yang kekal? Tetapi kalau hidup kekal tidak ditentukan dulu dari
kekekalan, siapakah yang bisa percaya? Apakah percaya adalah SISI
MANUSIA dalam rencana keselamatan Allah. Kita diselamatkan karena iman
dalam Kristus. Tetapi apakah kita percaya KARENA kita harus bertanggung
jawab untuk percaya? Mana duluan? Apakah percaya atau hidup yang kekal?
Tanggapan Budi Asali:
Tak ada org bingung ttg hal itu, hanya yg tolol / idot saja yg bingung.
Kisah 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
Tak ada org bingung ttg hal itu, hanya yg tolol / idot saja yg bingung.
Kisah 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
Kalau
semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi
percaya, apakah menurut kita keselamatan dari Allah AKAN
MEMPERTIMBANGKAN sisi Manusia? Apakah Allah sedang melihat dari
kekekalan, siapakah yang akan percaya, baru memilih siapa yang selamat?
Bukankah SISI MANUSIA kita menjadi lebih “hebat” dari pemilihan Allah?
Seandainya Allah memilih manusia supaya selamat, kemudian yang selamat
PASTI percaya, menurut anda, apakah Allah memilih BERDASARKAN sisi
Manusia? Lalu kalau tidak, apa itu ajaran keselamatan DUA SISI?
Tanggapan Budi Asali:
Saya maupun Esra tak pernah mengajar Allah menentukan krn melihat bahwa kita akan percaya. Itu pandangan Arminian.
'Sisi' dan 'tanggung jawab' beda dg 'andil', tolol! Kalau bahasa Indonesia saja tak becus, jgn bicara theolgia!
Yesus menggunakan perumpamaan Gembala dan domba untuk melukiskan bagaimana karya keselamatanNya akan membawa kembali domba yang mendengar suaraNya.
Tanggapan Budi Asali:
Saya maupun Esra tak pernah mengajar Allah menentukan krn melihat bahwa kita akan percaya. Itu pandangan Arminian.
'Sisi' dan 'tanggung jawab' beda dg 'andil', tolol! Kalau bahasa Indonesia saja tak becus, jgn bicara theolgia!
Yesus menggunakan perumpamaan Gembala dan domba untuk melukiskan bagaimana karya keselamatanNya akan membawa kembali domba yang mendengar suaraNya.
Yohanes 10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal
domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.
Domba dari Gembala hanya akan mendengar suara gembalanya. Domba sejati dari gembala sejati akan mendengar ketika namanya dipanggil. Anugerah dari kematian Kristus akan mengumpulkan dan memanggil para dombaNya. Domba yang berasal dari Gembala sejati adalah domba yang bisa mendengar suaraNya dan tidak akan terhilang dari gembalaNya. Yesus memberikan jaminan kekal kepada domba-dombaNya. Domba-dombanya HANYA mengenal suaraNya dan mengikutNya. Apakah domba-domba akan dituntut supaya mereka bertanggung jawab supaya bisa selamat?
Tanggapan Budi Asali:
Tentu dituntut, kalau tidak, utk apa ayat2 spt Kis 16:31, Yoh 3:16 dsb? Jawab ini, org tolol!
Domba dari Gembala hanya akan mendengar suara gembalanya. Domba sejati dari gembala sejati akan mendengar ketika namanya dipanggil. Anugerah dari kematian Kristus akan mengumpulkan dan memanggil para dombaNya. Domba yang berasal dari Gembala sejati adalah domba yang bisa mendengar suaraNya dan tidak akan terhilang dari gembalaNya. Yesus memberikan jaminan kekal kepada domba-dombaNya. Domba-dombanya HANYA mengenal suaraNya dan mengikutNya. Apakah domba-domba akan dituntut supaya mereka bertanggung jawab supaya bisa selamat?
Tanggapan Budi Asali:
Tentu dituntut, kalau tidak, utk apa ayat2 spt Kis 16:31, Yoh 3:16 dsb? Jawab ini, org tolol!
Yohanes 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal
mereka dan mereka mengikut Aku,
Yohanes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Yohanes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Yesus
jelas menekankan karena termasuk domba-dombaNya, maka dombaNya akan
percaya dan mendengar suaraNya. Domba-domba yang tidak percaya bukan
termasuk kawanan domba yang percaya. Namun seseorang menjadi domba BUKAN
KARENA dia telah percaya TERLEBIH DAHULU, tetapi karena dia telah
ditetapkan menjadi dombaNya. Seseorang menjadi percaya KARENA dia adalah
domba sejati dari gembala sejati. Percaya adalah TANDA/CIRI atau AKIBAT
dari MENJADI domba Kristus.
Tanggapan Budi Asali:
Hmm, ngaku Reformed, dan mencela ke-reformed-an saya? Tetapi ngajar spt org idiot spt itu? Coba cocokkan ajaranmun dg tafsiran Calvin sendiri di bawah ini.
Tanggapan Budi Asali:
Hmm, ngaku Reformed, dan mencela ke-reformed-an saya? Tetapi ngajar spt org idiot spt itu? Coba cocokkan ajaranmun dg tafsiran Calvin sendiri di bawah ini.
Calvin (tentang
Yoh 10:8): “here a question arises, When does a person begin to belong to the flock of
the Son of God? For we see many who stray and wander through deserts during the
greater part of their life, and are at length brought into the fold of Christ.
I reply, the word sheep is here
used in two ways. When Christ says afterwards, that he has other sheep besides, he includes all
the elect of God, who had at that time no resemblance to sheep. ... By nature, we are at the
greatest possible distance from being sheep;
but, on the contrary, are born lions, tigers, wolves, and bears, until the
Spirit of Christ tames us, and from wild and savage beasts forms us to be mild sheep. Thus, according to the secret
election of God, we are already sheep in
his heart, before we are born; but we begin to be sheep in ourselves by the calling, by which he gathers us into
his fold. Christ declares that they who are called into the order of believers
are so firmly bound together, that they cannot stray or wander, or be carried
about by any wind of new doctrine.” (= di sini suatu
pertanyaan muncul, Kapan seseorang mulai termasuk dalam kawanan domba dari Anak
Allah? Karena kita melihat banyak orang yang tersesat dan mengembara melalui
padang pasir selama bagian yang lebih besar dari kehidupan mereka, dan pada
akhirnya dibawa ke dalam kandang Kristus. Saya menjawab, kata ‘domba’ di sini
digunakan dalam dua cara. Pada waktu Kristus berkata belakangan bahwa Ia
mempunyai domba-domba yang lain, Ia mencakup semua orang-orang pilihan Allah,
yang pada saat itu tidak mempunyai kemiripan dengan domba. ... Secara alamiah,
kita ada dalam jarak terjauh yang memungkinkan dari keberadaan sebagai domba;
tetapi sebaliknya, kita dilahirkan sebagai singa, serigala, dan beruang, sampai
Roh Kristus menjinakkan kita, dan dari binatang-binatang yang liar dan buas
membentuk kita menjadi domba-domba yang lembut. Jadi, sesuai dengan pilihan
rahasia dari Allah, kita sudah adalah domba dalam hatiNya, sebelum kita
dilahirkan; tetapi kita mulai menjadi domba dalam diri kita sendiri oleh
panggilan, dengan mana Ia mengumpulkan kita ke dalam kandangNya. Kristus menyatakan
bahwa mereka yang dipanggil ke dalam kelompok orang-orang percaya diikat dengan
begitu teguh / kuat, sehingga mereka tidak bisa tersesat atau mengembara, atau
dibawa / dihanyutkan oleh angin manapun dari ajaran yang baru).
Yohanes 10:26 tetapi kamu tidak
percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Bagaimana
dengan Rasul Paulus yang berbicara tentang iman? Silakan dibaca
ayat-ayat di bawah ini dan disimpulkan apakah iman keselamatan orang
percaya adalah iman yang berasal dari sisi manusia?
I Tes 3:2 dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman..
Roma 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai dirimenurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Roma 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai dirimenurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Efesus 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Efesus 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Iman BUKAN Tanggung Jawab manusia
Tanggapan Budi Asali:
Tolol bukan main. Saya di atas sdh katakan, iman memang dianugerahkan tetapi tetap yg percaya adalah orgnya. Allah tidak percaya utk dia. Lalu apa gunanya byk ayat alkitab yg memerintahkan manusia utk percaya? Sbg hiasan, org tolol?
Tanggapan Budi Asali:
Tolol bukan main. Saya di atas sdh katakan, iman memang dianugerahkan tetapi tetap yg percaya adalah orgnya. Allah tidak percaya utk dia. Lalu apa gunanya byk ayat alkitab yg memerintahkan manusia utk percaya? Sbg hiasan, org tolol?
Keselamatan
adalah anugerah dari Allah. Ketika manusia jatuh dalam dosa, seluruh
keberadaan manusia dicemari oleh kuasa dosa. Manusia cenderung berbuat
jahat dan melawan perintah Allah. Teologi Reformed sangat menekankan
adanya kejatuhan total dari manusia. Istilah kerennya adalah Total
Depravity. Meskipun dalam pemahamannya sering bisa berbeda dalam
penerapan doktrin ini, tetapi teolog reformed sepakat bahwa tidak ada
manusia yang mencari Allah, tidak ada manusia yang layak diselamatkan,
tidak ada manusia yang memenuhi standar keselamatan dari Allah. Manusia
sudah MATI. Tidak bisa bangun dan tidak bisa BERTANGGUNG JAWAB untuk
keselamatannya selain dia bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri.
Tanggapan Budi Asali:
Hmmm, kalau tak bertanggung jawab utk imannnya mengapa bisa bertanggung jawab utk dosanya? Otak kecilmu itu tak bisa melihat kontradiksi di dlmnya? Hehehe.
Aku muak baca tulisan tolol dr org sok pinter. Aku cukup baca sampai sini, dan tidak aku lanjutkan, dp aku muntah.
Aku nasehatkan, belajar baik2 dulu, ikut katekisasi dulu, baru nulis di internet, apalagi mengkritik org yg tingkatnya 100 x diatasmu!
BUDI ASALI
Ketika seseorang disebut mati, apakah anda mau berharap dia bertanggung jawab untuk bangkit kembali? Karena itulah keselamatan memerlukan karya Roh Kudus. Karena itulah seseorang harus dilahirkan dari air dan Roh. SEMUA respon manusia dalam pencarian akan keselamatan adalah kesia-siaan dan gagal belaka. Manusia berusaha bertanggung jawab atas keselamatannya, namun hanya Allah yang bisa membenarkan. Menyatakan bahwa manusia bisa dan harus bertanggung jawab untuk percaya supaya bisa selamat sembari mengaku reformed sejati adalah hal yang paling mengenaskan. Inilah yang dilakukan oleh blogger reformed “sejati” yang menuliskan di blog Sekali Selamat, Tetap selamat. Berikut adalah kutipannya :
Tanggapan Budi Asali:
Hmmm, kalau tak bertanggung jawab utk imannnya mengapa bisa bertanggung jawab utk dosanya? Otak kecilmu itu tak bisa melihat kontradiksi di dlmnya? Hehehe.
Aku muak baca tulisan tolol dr org sok pinter. Aku cukup baca sampai sini, dan tidak aku lanjutkan, dp aku muntah.
Aku nasehatkan, belajar baik2 dulu, ikut katekisasi dulu, baru nulis di internet, apalagi mengkritik org yg tingkatnya 100 x diatasmu!
BUDI ASALI
Ketika seseorang disebut mati, apakah anda mau berharap dia bertanggung jawab untuk bangkit kembali? Karena itulah keselamatan memerlukan karya Roh Kudus. Karena itulah seseorang harus dilahirkan dari air dan Roh. SEMUA respon manusia dalam pencarian akan keselamatan adalah kesia-siaan dan gagal belaka. Manusia berusaha bertanggung jawab atas keselamatannya, namun hanya Allah yang bisa membenarkan. Menyatakan bahwa manusia bisa dan harus bertanggung jawab untuk percaya supaya bisa selamat sembari mengaku reformed sejati adalah hal yang paling mengenaskan. Inilah yang dilakukan oleh blogger reformed “sejati” yang menuliskan di blog Sekali Selamat, Tetap selamat. Berikut adalah kutipannya :
Dua sisi keselamatan (proses keselamatan):
1). Dari sudut Allah : Kita telah dipilih / ditentukan dari sejak semula
2). Sisi Manusia : Manusia HARUS PERCAYA pada Kristus.
1). Dari sudut Allah : Kita telah dipilih / ditentukan dari sejak semula
2). Sisi Manusia : Manusia HARUS PERCAYA pada Kristus.
Kitab Suci menjelaskan secara gamblang bahwa
‘keselamatan’ / ‘hidup kekal’ itu diperoleh ketika orang tersebut PERCAYA pada Tuhan Yesus Kristus.
Ayat-ayat
diatas mencatat bahwa “percaya” adalah tindakan awal, yang harus
diambil oleh manusia supaya dia beroleh “hidup yang kekal”. Tetapi bukan
berarti tindakan “percaya” itu dikarenakan oleh usaha / kekuatan
manusia itu sendiri, tidak, itu HANYA oleh karena anugerah Allah.
Disini saya melihat, “percaya” adalah merupakan bentuk tanggung jawab manusia yang harus dilakukannya jika ingin selamat.
Kalau
memang
“percaya” bukan ‘CARA’ atau ‘SYARAT’ manusia untuk selamat, lalu
mengapa pada ayat-ayat diatas, kata “percaya” dituliskan terlebih dahulu
dari pada kata “selamat” atau “hidup kekal” ???
Tanpa PERCAYA, manusia tidak akan mendapat pengampunan dosa.
Ayat ini menjelaskan ada 2 sisi keselamatan: Yang pertama dari pihak Allah; Oleh karena kasih karunia-Nya, manusia diselamatkan. Yang kedua, dari pihak manusia; manusia itu sendiri bertanggung jawab untuk percaya / beriman agar bisa selamat.
Ayat ini menjelaskan ada 2 sisi keselamatan: Yang pertama dari pihak Allah; Oleh karena kasih karunia-Nya, manusia diselamatkan. Yang kedua, dari pihak manusia; manusia itu sendiri bertanggung jawab untuk percaya / beriman agar bisa selamat.
Jadi, manusia diselamatkan karena KASIH KARUNIA oleh IMAN pada Kristus.
Dua hal ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Allah menetapkan manusia untuk selamat dari sejak manusia itu sendiri belum ada. Tetapi Allah juga memberi tanggung jawab kepada manusia untuk PERCAYA. Orang yang telah ditetapkan, dia PASTI akan percaya, tetapi mereka yang tidak dipilih, PASTI akan binasa.
Dua hal ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Allah menetapkan manusia untuk selamat dari sejak manusia itu sendiri belum ada. Tetapi Allah juga memberi tanggung jawab kepada manusia untuk PERCAYA. Orang yang telah ditetapkan, dia PASTI akan percaya, tetapi mereka yang tidak dipilih, PASTI akan binasa.
Karena
Alkitab mengajarkan manusia bertanggung jawab untuk percaya supaya bisa
selamat, maka Allah juga mengajarkan pada orang yang telah percaya itu,
untuk memberitakan injil bagi semua orang.
Tidak
ada seorangpun yang jika DIBERI tanggung jawab oleh Allah akan MAU
percaya kepada Kristus, KALAU tidak dianugerahi dari Allah sendiri.
Kalau seseorang TIDAK BISA percaya TANPA anugerah Allah, maka apa yang
akan terjadi
jika Anugerah Allah bekerja? Maka orang tersebut akan percaya. Jadi,
apakah percaya MENYEBABKAN anda akan terlepas dari neraka dan terlempar
ke sorga? Haha…Kalau semua adalah anugerah Allah, apakah MASIH ADA
tersisa untuk yang disebut tanggung jawab manusia? Silakan kita bertanya
kepada diri kita sendiri apakah ketika kita percaya kita SUDAH MEMENUHI
tanggung jawab kita? Bukankah ketika percaya, kita menyadari JUSTRU
adalah karena kita sudah TIDAK BISA bertanggung jawab, maka kita hanya
bisa berseru : SOLA GRATIA? Bukankah ketika kita menyadari keselamatan
kita adalah anugerah Allah maka keselamatan kekristenan tidak memerlukan
sisi manusia lagi? Sisi manusia dari hongkong?
Dalam
tulisan seorang reformed “sejati” diatas yang menunjukkan bahwa
keselamatan itu ada dua sisi, salah satunya adalah sisi manusia yaitu
bertanggung jawab
percaya JUSTRU menimbulkan suatu pemahaman yang menggelikan. Silakan
bertanya kepada beliau : Apakah kalau percaya, bisa tidak dipilih? Kalau
dipilih pasti percaya?
Allah
menetapkan manusia untuk selamat dari sejak manusia itu sendiri belum
ada. Tetapi Allah juga memberi tanggung jawab kepada manusia untuk
PERCAYA. Orang yang telah ditetapkan, dia PASTI akan percaya, tetapi
mereka yang tidak dipilih, PASTI akan binasa.
Orang
yang dipilih pasti percaya. Jadi apakah yang dipilih pasti bertanggung
jawab? Pasti benar bukan? Lalu apakah bertanggung jawab menunjukkan CARA
bagaimana dia dipilih? Pasti benar bukan?
Allah menetapkan manusia untuk selamat dari sejak manusia itu sendiri belum ada
.Tetapi Allah juga memberi tanggung jawab kepada manusia untuk PERCAYA.
.Tetapi Allah juga memberi tanggung jawab kepada manusia untuk PERCAYA.
Karena
yang dipilih pasti selamat, maka Allah memberi tanggung jawab UNTUK
percaya. Dengan demikian pilihan Allah pasti percaya dan pasti selamat.
Lalu apakah Allah MEMPERTIMBANGKAN sisi manusia ketika memilih? Kalau
Allah memberi tanggung jawab kepada manusia untuk percaya, bukankah itu
berarti semuanya adalah BERASAL dari Allah? Yang ingin saya tanyakan :
Manakah yang merupakan tanggung jawab manusia? Apakah iman? Kalau
iman=tanggung jawab, bukankah iman berasal dari Allah? Kalau iman tidak
berasal dari Allah, berarti iman TERPISAH secara relasi dengan PILIHAN
Allah. Berarti Iman yang menyelamatkan adalah iman yang TUMBUH sendiri
dalam diri manusia terlepas dari karya Allah. Nah, sekarang, jika kita
tidak setuju, bukankah itu berarti beriman BUKAN bertanggung jawab
namanya? Bukankah ketika manusia bertanggung jawab atas dosanya adalah
KETIKA manusia melakukan sesuatu yang jahat terpisah secara relasi
dengan kebenaran Allah? Dengan demikian maka kata “tanggung jawab”
adalah SALAH dalam terminologi iman keselamatan. Iman bukan tanggung
jawab manusia. Iman adalah karunia dari Allah untuk menciptakan relasi
keselamatan dalam diri orang percaya. Tidak ada TUNTUTAN bahwa ketika
kita diinjili, maka kita harus bertanggung jawab SUPAYA kita bisa
selamat. Justru Injil menyadarkan bahwa kita TIDAK MAU bertanggung jawab
atas keselamatan kita. Justru Injil menyadarkan bahwa segala tanggung
jawab kita telah GAGAL dalam memenuhi hukum Allah. Injil harus
menyadarkan bahwa manusia TIDAK BISA BERTANGGUNG JAWAB lagi untuk
selamat, tetapi hanya bisa bertanggung jawab atas dosanya dan berada di
bawah murka Allah. Injil harus menyadarkan bahwa hanya berdasarkan
anugerah Allah dan kekuatan Allah maka keselamatan itu terjadi. Lalu
dimana Iman sebagai SYARAT dan TANGGUNG JAWAB dari SISI Manusia? Hanya
satu kalimat buat si reformed sejati : Tanggung jawab dari hongkong?
Kita
bertanggung jawab mengabarkan Injil BUKAN KARENA manusia BISA dan HARUS
bertnggung jawab UNTUK keselamatannya. Justru kita menginjili KARENA
manusia tidak bisa bertanggung jawab lagi untuk selamat. Kita menginjili
karena kita tidak tahu siapa saja yang akan selamat. Tetapi kita
menginjili karena kita yakin Allah telah memilih umat pilihanNya supaya
selamat. Kita menginjili BUKAN karena manusia mempunyai tanggung jawab
supaya bisa selamat. Kita menginjili karena Gembala akan mengumpulkan
domba-dombaNya. Kedaulatan Allah dan penginjilan tidak pernah
bertentangan satu
dengan lainnya. Predestinasi dan Penginjilan tidak pernah menjadi
antitesis.
Iman
bukan tanggung jawab. Karena bukan tanggung jawab, maka kita TIDAK bisa
memegahkan diri. Seandainya percaya adalah tanggung jawab manusia, maka
kita akan memegahkan tanggung jawab kita dan kita MERASA tanggung jawab
kita bisa MENGHAKIMI orang yang belum bertanggung jawab. Bahkan
menghakimi orang yang kita TIDAK TAHU apakah dia SUDAH bertanggung jawab
atau tidak. Jika iman adalah tanggung jawab manusia, maka orang yang
MATI tidak bisa bertanggung jawab. Jika iman adalah tanggung jawab
manusia, maka Anugerah Allah DAPAT DITOLAK oleh manusia yang BISA
bertanggung jawab. Jika iman adalah tanggung jawab manusia, maka yang
ditebus Yesus adalah manusia yang bisa bertanggung jawab saja. Jika iman
adalah tanggung jawab manusia dari sisi manusia, maka seluruh sendi
teologi reformed akan menjadi suatu gurauan karena ulah para murid Budi
Asali. Bukankah mereka adalah Reformed sejati? Kita akan membandingkan
ajaran mereka dengan teologi yang sering dikecam oleh guru mereka
sendiri, yaitu teologi Arminian.
ANUGERAH PENDAHULUAN ( Prevenient Grace)
Konsep
anugerah pendahuluan adalah konsep yang dikembangkan oleh teolog
Arminian khususnya kaum Wesleyan ( Methodist) untuk menekankan bahwa
manusia mempunyai tanggung jawab dalam merespon keselamatan dari Allah.
Menurut doktrin Methodist, anugerah pendahuluan adalah anugerah yang
diberikan Allah MENDAHULUI munculnya respon manusia terhadap tawaran
Injil. Jadi, anugerah tersebut diberikan kepada semua manusia. Anugerah
pendahuluan akan memampukan
manusia untuk bertanggung jawab, merespon dan sekaligus percaya kepada
Kristus. Anugerah ini dapat ditolak oleh manusia. Allah sudah memberikan
anugerah ini kepada SETIAP manusia, sehingga tawaran Injil DAPAT
direspon manusia. Anugerah pendahuluan adalah konsep penting dalam
memahami keterkaitan antara kedaulatan Allah dan respon manusia dalam
rencana keselamatan di dalam teologi Arminian. Asumsi dari konsep ini
adalah keselamatan kekristenan adalah keselamatan yang telah dikerjakan
oleh Allah, NAMUN harus mendapat respon dari manusia. Keselamatan harus
dilihat dari dua sisi, yaitu sisi Allah dan sisi manusia. Allah memilih
manusia berdasarkan pengetahuan kekalNya, namun manusia yang harus
beriman supaya selamat. Surat Paulus kepada Titus 2:11 menyatakan :
Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
( For the grace of God that brings salvation has appeared to all men.)
menjadi salah satu dasar dari doktrin ini. Anugerah ini
akan menyadarkan bahwa manusia harus bertanggung jawab untuk percaya.
Konsep ini menekankan bahwa tanggung jawab manusia dimungkinkan oleh
anugerah Allah. Ada anugerah, ada tanggung jawab manusia, sehingga
manusia HARUS bertanggung jawab untuk percaya. Anda bisa klik disini dan disini atau disini untuk membaca sekilas.
Definisi dari web DISINI menuliskan
anugerah pendahuluan adalah : Prevening grace antecedes human
responsiveness so as to prepare the soul for the effective hearing of
the redeeming Word. This preceding grace draws persons closer to God,
lessens their blindness to divine remedies, strengthens their will to
accept revealed truth, and enables repentance. Only when sinners are
assisted by prevenient grace can they begin to yield their hearts to
cooperation with subsequent forms of grace. ( Thomas Oden )
Secara umum teologi Wesley membedakan 3 anugerah, saya menyimpulkan dari SINI :
1.
Anugerah Pendahuluan : Anugerah yang diberikan Allah kepada manusia
sebelum manusia bertobat. Anugerah ini akan bisa memampukan manusia
bertobat dan percaya.
2. Anugerah Pembenaran : anugerah pertobatan dimana manusia sendiri mengalami pengampunan dosa dan percaya kepada Allah yang membenarkan dia dalam karya Kristus.
3. Anugerah pengudusan : Anugerah melalui karya Roh Kudus sehingga manusia dapat bertumbuh ke arah kedewasaan.
2. Anugerah Pembenaran : anugerah pertobatan dimana manusia sendiri mengalami pengampunan dosa dan percaya kepada Allah yang membenarkan dia dalam karya Kristus.
3. Anugerah pengudusan : Anugerah melalui karya Roh Kudus sehingga manusia dapat bertumbuh ke arah kedewasaan.
Teologi
Wesley tentang anugerah pendahuluan adalah titik sentral yang diyakini
akan menjadi jembatan bagi pengertian teologi Calvinis dan Arminian.
Namun sampai sekarang, konsep ini ditolak dalam teologi Reformed.
Anugerah pendahuluan tidak bisa merupakan bagian dari anugerah yang
menyelamatkan. Anugerah pendahuluan yang dibahas dalam konsep teologi
Arminian juga bukan merupakan merupakan anugerah UMUM yang dibahas dalam
teologi Reformed. Tetapi yang herannya, masih ada blogger murid guru
reformed “sejati” mengajarkan bahwa keselamatan itu ada dua sisi, sisi
anugerah Allah dan sisi iman manusia.
Setelah Allah memilih, maka manusia harus beriman. Bagaimana manusia
bisa beriman? Bukankah harus ada anugerah Allah yang membuat manusia
berespon? Kalau harus ada anugerah Allah, baru manusia berespon dan
bertanggung jawab, bukankah ini adalah konsep anugerah pendahuluan?
Bahkan teolog Arminian/Wesleyan TIDAK PERCAYA bahwa IMAN adalah
usaha/kekuatan manusia itu sendiri. Mungkinkah sang blogger yang sok
reformed itu tidak tahu yang ditulisnya adalah akar dari teologi
Wesleyan? Haha….
Ayat
ini menjelaskan ada 2 sisi keselamatan: Yang pertama dari pihak Allah;
Oleh karena kasih karunia-Nya, manusia diselamatkan. Yang kedua, dari
pihak manusia; manusia itu sendiri bertanggung jawab untuk percaya /
beriman agar bisa selamat.
……bahwa “percaya” adalah tindakan awal, yang harus diambil oleh manusia supaya dia beroleh “hidup yang kekal”. Tetapi bukan berarti tindakan “percaya” itu dikarenakan oleh usaha / kekuatan manusia itu sendiri, tidak, itu HANYA oleh karena anugerah Allah.
……bahwa “percaya” adalah tindakan awal, yang harus diambil oleh manusia supaya dia beroleh “hidup yang kekal”. Tetapi bukan berarti tindakan “percaya” itu dikarenakan oleh usaha / kekuatan manusia itu sendiri, tidak, itu HANYA oleh karena anugerah Allah.
Apakah
ini adalah reformed ecek-ecek yang menyamar? Atau ini adalah reformed
ecek-ecek yang salah belajar? Atau ini adalah reformed ecek-ecek yang
belajar yang dia sendiripun tidak tahu dan mengerti? Atau mungkin para
murid Budi Asali menjadi bingung sehingga tidak bisa membedakan lagi
aliran teologi yang ada? Ataukah ini adalah salah satu definisi baru
“REFORMED SEJATI”? Haha..
Wahai para murid Budi Asali di SS ini, kalau anda bingung anda termasuk aliran yang mana, silakan KLIK DISINI untuk
mengisi quiznya…Haha…Kemudian saya sarankan jangan membawa nama aliran
teologi tertentu kalau anda HANYA bisa ngomong besar dan kosong
melompong. ( NB: Tenang saja, saya tidak menyatakan anda sesat, bidat
atau bahkan akan masuk neraka gara-gara salah mengerti aliran anda,
haha)
Izinkan saya mengutip perkataan Sdr Hai-hai dalam komentarnya sebagai penutup blog ini :
MENGAKU
diri Reformed SEJATI dan MENGUTUK ajaran Arminianisme SESAT namun
mengajarkan bahwa PERTOBATAN dan KETEKUNAN di dalam PERTOBATAN adalah
ALASAN dan CARA seseorang
DISELAMATKAN hanya dilakukan oleh Pdt. Budi Asali MDiv dan
murid-muridnya. MENGENASKAN. Benar-benar MENGENASKAN..